TEMPO.CO, Washington DC - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengatakan kemungkinan besar Inggris Raya (UK) tidak jadi keluar dari Uni Eropa. Pernyataan tersebut disampaikan Kerry seusai menggelar pertemuan dengan Perdana Menteri Inggris David Cameron di London sehari sebelumnya.
Kerry menyatakan meskipun hasil referendum pada akhir pekan lalu menunjukkan mayoritas warga memilih untuk keluar, London tidak akan terburu-buru untuk mundur.
"Ini adalah perpisahan yang sangat rumit, ada sebagian besar warga Inggris yang memilih bertahan," kata Kerry ketika menghadiri Aspen Ideas Festival di Colorado, Amerika Serikat, seperti dilansir Time pada Rabu, 29 Juni 2016.
Kerry yang berkunjung ke Downing Street Senin lalu mengatakan Cameron benci untuk menggunakan "Pasal 50" perjanjian Lisbon.
Cameron, yang mengumumkan pengunduran diri dari kantornya tak lama setelah hasil referendum diumumkan Jumat lalu, mengatakan kepada Kerry bahwa dia enggan untuk memulai proses penarikan diri dari Uni Eropa. Kerry juga mengatakan ada "sejumlah cara" di mana Inggris bisa membalikkan keputusan.
Washington sejak lama mendukung peran kuat Inggris dalam proyek Eropa dan kecewa ketika hasil referendum memilih untuk keluar dari kesatuan itu pada Minggu lalu.
Kini, pejabat AS menyerukan diadakan satu dialog tentang Brexit yang akan memungkinkan hubungan yang erat antara London dan Brussels diteruskan.
Beberapa pemimpin Uni Eropa, bagaimanapun, menegaskan Cameron harus bergerak cepat untuk menggunakan Pasal 50 dan memulai negosiasi perpisahan untuk mengakhiri ketidakpastian politik dan ekonomi.
NDTV | TIME | YON DEMA