TEMPO.CO, Jakarta - Jajaran pemimpin negara-negara Uni Eropa menolak tegas negosiasi dengan Inggris Raya sebelum keputusan British Exit (Brexit) resmi dideklarasikan. “Tak ada pembicaraan Brexit apa pun bentuknya,” ujar Kanselir Jerman Angela Merkel, seperti dilansir BBC, Selasa, 28 Juni 2016.
Jerman, Prancis, dan Italia kini bersatu menghadapi rencana Inggris Raya meninggalkan Uni Eropa. Ketiga negara itu kini juga bersatu menopang Uni Eropa, membantu mendorong pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan keamanan dan daya saing.
Hal tersebut disampaikan Angela seusai rapat bersama Presiden Prancis Francois Hollande dan Perdana Menteri Italia Matteo Renzi. “Kami tidak mungkin bertahan dengan kebuntuan selamanya,” katanya.
Inggris Raya memilih keluar dari Uni Eropa setelah 43 tahun dengan perbandingan jumlah suara 52 persen dan 48 persen, dalam referendum Jumat kemarin. Angela menyebut keputusan Inggris Raya keluar dari Uni Eropa sebagai keputusan yang menyakitkan dan sangat disesalkan.
“Negosiasi tidak bisa dilakukan sampai Dewan Eropa menerima permintaan resmi Inggris Raya keluar dari Uni Eropa,” ucap Angela lagi. Proses ini diharapkan dapat segera dilakukan karena banyak hal yang perlu dibicarakan dan dinegosiasikan, seperti masalah pemberantasan terorisme dan perbatasan antarnegara.
Presiden Prancis Francois Hollande juga ingin Inggris Raya segera mendeklarasikan keputusannya. “Tidak ada yang lebih buruk dari ketidakpastian,” ujarnya. Meskipun Uni Eropa menyayangkan keputusan Inggris Raya tersebut, Hollande meminta anggota yang tersisa tetap solid dan siap membuka lembaran baru.
BBC | AL JAZEERA | GHOIDA RAHMAH