Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Senjata CIA dan Saudi untuk Suriah Dijual Intelijen Yordania  

image-gnews
Seorang anggota unit Sinjar Resistance (YBS), membawa alat peledak yang berhasil dijinakan setelah ditanamkan oleh militan ISIS di desa Umm al-Dhiban, Irak, 29 April 2016. Di Irak dan Suriah, kelompok-kelompok baru telah muncul untuk melawan ISIS. REUTERS/Goran Tomasevic
Seorang anggota unit Sinjar Resistance (YBS), membawa alat peledak yang berhasil dijinakan setelah ditanamkan oleh militan ISIS di desa Umm al-Dhiban, Irak, 29 April 2016. Di Irak dan Suriah, kelompok-kelompok baru telah muncul untuk melawan ISIS. REUTERS/Goran Tomasevic
Iklan

TEMPO.CO, Amman - Senjata yang dikirim Central Intelligence Agency (CIA) dan Arab Saudi untuk diberikan kepada pemberontak Suriah dikabarkan dicuri secara sistematis oleh intelijen Yordania untuk dijual di pasar gelap.

Pengiriman senjata oleh CIA dan Arab Saudi merupakan bagian dari program rahasia pelatihan pemberontak Suriah di bawah sandi Timber Sycamore, yang bertujuan untuk membangun kekuatan melawan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Keberadaan program ini dirahasiakan oleh pemerintah.

Husam Abdallat, penasihat bagi beberapa mantan Perdana Menteri Yordania, mengatakan ia pernah mendengar mengenai skema pencurian senjata tersebut dari beberapa pihak yang kini menjabat dalam pemerintahan. 

Pihak pemerintah Yordania yang menceritakan kasus ini kepada New York Times mengatakan skema tersebut dijalankan oleh sekelompok petugas logistik intelijen Yordania, General Intelligence Directorate (GID), yang memiliki akses langsung terhadap senjata. Para petugas itu biasa menyelundupkan senjata ke dalam sebuah truk, sebelum mengirimkan sisanya ke tempat yang telah disepakati.

Para petugas yang menjadi bagian skema itu dikabarkan mendapatkan keuntungan besar dan mampu membeli mobil SUV, iPhone, dan barang mewah lainnya.

Pencurian senjata tersebut—termasuk di dalamnya senapan Kalashnikov, mortar, dan granat berpeluncur roket—mengakibatkan pasokan senjata menumpuk di pasar gelap. Investigator yang menyelidiki masalah ini belum dapat memastikan keamanan aliran senjata itu. 

Beberapa kelompok seperti jaringan kriminal dan suku-suku Yordania yang tinggal di perdesaan memanfaatkan pasar gelap ini untuk membangun gudang senjatanya. Para pedagang juga biasa membeli senjata di pasar gelap untuk dijual kembali ke luar negeri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Isu mengenai pencurian senjata mulai terdengar tahun lalu oleh Pemerintah Yordania ketika para penjual senjata mulai mengumbar-umbar kepada pelanggannya bahwa mereka memiliki senjata dalam jumlah banyak dari Amerika Serikat dan Arab Saudi.

Mohammad Al Momani, Menteri Negara untuk urusan media, menyanggah kabar tersebut. “Senjata dari institusi keamanan kami terlacak secara baik, dengan kedisiplinan yang tinggi,” demikian diungkapkan Al Momani, yang dikutip New York Times pada 26 Juni 2016.

Kementerian Luar Negeri Amerika tidak berkomentar secara langsung atas kasus ini. Juru bicara Jack Kirby mengatakan hubungan Amerika-Yordania tetap kuat. “Amerika Serikat sangat menghargai sejarah panjang kerja sama dan pertemanan dengan Yordania. Kami berkomitmen terhadap keamanan Yordania dan bermitra untuk menghadapi tantangan keamanan bersama," kata Kirby. 

Keberadaan pencuri senjata ini pertama kali dilaporkan lewat investigasi bersama antara New York Times dan Al Jazeera.

NEW YORK TIMES | FAUZY DZULFIQAR | MR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Wakil Direktur CIA Ungkap Ada Rencana Serangan Teror ISIS di Konser Taylor Swift di Austria

9 hari lalu

Taylor Swift tampil dalam konser The 1989 World Tour Live di New Jersey, 10 Juli 2015.  Evan Agostini/Invision/AP
Wakil Direktur CIA Ungkap Ada Rencana Serangan Teror ISIS di Konser Taylor Swift di Austria

Wakil Direktur CIA mengungkap rencana serangan teror di konser Taylor Swift di Austria telah berhasil digagalkan. Terduga pelaku anggota ISIS


Qatar: Perundingan Gencatan Senjata Gaza Capai Tahap Kritis

23 hari lalu

Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani. REUTERS/Ibraheem Al Omari/
Qatar: Perundingan Gencatan Senjata Gaza Capai Tahap Kritis

Pembicaraan dimulai di ibu kota Qatar, Doha, untuk mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas mengenai pertukaran sandera dan gencatan senjata Gaza


Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Dibunuh: Berikut Fakta-Faktanya

39 hari lalu

Ismail Haniyeh REUTERS
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Dibunuh: Berikut Fakta-Faktanya

Hamas menyalahkan serangan udara Israel atas kematian Ismail Haniyeh, kepala biro politik kelompok pejuang Palestina.


Bos Mossad Tiba di Roma untuk Pembicaraan Gencatan Senjata di Gaza

41 hari lalu

Demonstrasi pro-Palestina melakukan protes, pada hari pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada pertemuan gabungan Kongres AS, di Capitol Hill di Washington, AS, 24 Juli 2024. REUTERS/Seth Herald
Bos Mossad Tiba di Roma untuk Pembicaraan Gencatan Senjata di Gaza

KTT gencatan senjata Gaza akan melibatkan perwakilan dari Mesir, Qatar, AS, dan Mossad Israel


Pengadilan Rusia Jatuhkan Vonis 16 Tahun Penjara kepada Jurnalis AS Evan Gershkovich

51 hari lalu

Reporter Wall Street Journal, Evan Gershkovich. REUTERS
Pengadilan Rusia Jatuhkan Vonis 16 Tahun Penjara kepada Jurnalis AS Evan Gershkovich

The Wall Street Journal mengecam hukuman Evan Gershkovich oleh pengadilan Rusia dan mengatakan 'jurnalisme bukanlah kejahatan'.


Bekas Pejabat CIA Disuap Tas Mewah, Bocorkan Rahasia ke Korsel

52 hari lalu

Bendera AS dan Korea Selatan. REUTERS
Bekas Pejabat CIA Disuap Tas Mewah, Bocorkan Rahasia ke Korsel

AS mendakwa seorang perempuan eks pejabat CIA karena membocorkan rahasia ke Korea Selatan.


Presiden Mesir dan Kepala CIA Rapat soal Gencatan Senjata di Gaza

10 Juli 2024

Seorang warga Palestina berjalan di antara puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan militer Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Beit Lahia di Jalur Gaza utara, 12 Juni 2024. Pada hari ke-248 sejak perang dimulai, militer Israel dilaporkan telah membunuh sedikitnya 37.616 warga Palestina. Dari jumlah tersebut, 37.084 korban jiwa berada di Jalur Gaza, sementara 532 korban jiwa tercatat di Tepi Barat.REUTERS/Mahmoud Issa
Presiden Mesir dan Kepala CIA Rapat soal Gencatan Senjata di Gaza

Presiden Mesir dan Direktur CIA kembali membahas upaya gencatan senjata di Gaza setelah Hamas mengatakan serangan terbaru Israel mengancam lanjutnya perundingan.


Qatar: Hamas Belum Tanggapi Proposal Gencatan Senjata Biden

7 Juni 2024

Pasien ginjal Palestina menjalani cuci darah di sisa-sisa Rumah Sakit Al Shifa yang hancur akibat serangan Israel, di Kota Gaza 5 Juni 2024. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
Qatar: Hamas Belum Tanggapi Proposal Gencatan Senjata Biden

Kemlu Qatar mengatakan Hamas belum menanggapi proposal gencatan senjata terbaru yang diajukan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.


Eks Agen CIA Mengaku Bersalah Jadi Mata-mata Cina

25 Mei 2024

Museum Badan Intelijen Pusat yang baru direnovasi, sementara masih tertutup untuk umum, karena mengungkapkan beberapa artefak yang baru dideklasifikasi dari operasi badan mata-mata sejak didirikan 75 tahun yang lalu, di markas CIA di McLean, Virginia, AS, September  24, 2022. REUTERS/Evelyn Hockstein
Eks Agen CIA Mengaku Bersalah Jadi Mata-mata Cina

CIA Cina


Ada Presiden RI Pertama, Inilah Sederet Pemimpin Negara yang Selamat dari Percobaan Pembunuhan

22 Mei 2024

Presiden pertama RI, Sukarno, berpidato di hadapan delegasi Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Bung Karno menunjukkan karismanya di hadapan kepala negara dari Asia dan Afrika. Lisa Larsen/The LIFE Picture Collection/Getty Images
Ada Presiden RI Pertama, Inilah Sederet Pemimpin Negara yang Selamat dari Percobaan Pembunuhan

Percobaan pembunuhan terhadap presiden kerap kali terjadi. Berikut daftar pemimpin negara yang lolos dari percobaan pembunuhan.