TEMPO.CO, London - Gelombang protes warga Inggris bermunculan atas hasil referendum yang memenangkan kelompok yang ingin keluar dari Uni Eropa (Brexit) sebesar 51,9 persen. Para pemrotes (Londoners) kemarin mendesak Wali Kota Inggris Sadiq Khan mendeklarasikan London sebagai kota merdeka dari Inggris.
Sedikitnya 100 ribu tanda tangan dihasilkan untuk mendesak Wali Kota Sadiq Khan mendeklarasikan London menjadi kota terpisah dari Inggris. Dengan demikian, semua warga London dapat mengajukan diri untuk bergabung dengan Uni Eropa.
Seperti dikutip dari Mirror, Sabtu, 25 Juni 2016, para pemrotes terinspirasi dari petisi menuntut referendum baru yang ditandatangani lebih dari dua juta orang.
Baca juga: 2,1 Juta Warga Inggris Teken Petisi Tuntut Referendum Baru
Hasil referendum untuk London adalah lebih dari 2,2 juta orang mendukung tetap bergabung dengan Uni Eropa. Sedangkan 1,5 juta memilih meninggalkan Uni Eropa.
Frustrasi, Londoners melalui media sosial meminta Sadiq Khan mendeklarasikan London sebagai kota merdeka dari Inggris dan tetap bergabung dengan Uni Eropa.
"London, tentunya, memilih sepakat untuk tetap. Jadi kampanye bermula di sini. London merdeka di dalam Uni Eropa," cuit Richard Crowest, seorang Londoners, pada akun Twitter-nya.
"Sekarang berharap London dikelilingi air #IndependeceForLondon," cuit Fearghal Kelly, Londoners yang lain.
Kemudian muncul petisi pada laman Change.org yang dibuat James O'Malley yang berbunyi: "London kota internasional, dan kami mau tetap berada di jantung Eropa."
Selain Londoners, setiap wilayah di perbatasan utara mendukung Inggris tetap bergabung dengan Uni Eropa pada tahun lalu. Mereka tetap memilih bergabung dengan Uni Eropa. Melalui akun Twitter, mereka membuat hastag #ScotLond untuk meminta London dan Skotlandia bersatu untuk bergabung di Uni Eropa.
MIRROR | MARIA RITA