Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

2,1 Juta Warga Inggris Teken Petisi Tuntut Referendum Baru  

image-gnews
Meme netizen yang kecewa dengan hasil referendum BREXIT Inggris. Sejumlah meme lucu diunggah netizen di media sosial untuk menanggapi hasil referendum tersebut. Twitter.com
Meme netizen yang kecewa dengan hasil referendum BREXIT Inggris. Sejumlah meme lucu diunggah netizen di media sosial untuk menanggapi hasil referendum tersebut. Twitter.com
Iklan

TEMPO.COLondon - Hasil referendum yang memenangkan kelompok pendukung Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit) menghadapi tantangan baru. Sekitar 2,1 juta warga Inggris menuntut referendum lain digelar.

Dikutip dari Washington Post, Minggu, 25 Juni 2016, tuntutan itu disampaikan dalam bentuk petisi yang mendapat dukungan sedikitnya 2,1 juta orang hingga hari ini. Penandatangan petisi yang menginginkan pendukung Inggris tetap bergabung dengan Uni Eropa beralasan, Brexit hanya mencapai 51,9 persen dalam referendum Kamis, 23 Juni lalu. 

Menurut para penuntut referendum ini, harusnya ada peraturan yang menyebutkan hasil referendum sah jika sedikitnya mencapai 75 persen dari semua pemilih. Kenyataannya, jumlah yang memilih pada referendum Kamis lalu, 23 Juni, sekitar 72,2 persen. 

Atas dasar itu, para pendukung petisi beranggapan harusnya digelar referendum baru. Referendum baru tidak perlu dilakukan jika hasilnya lebih dari 60 persen dari jumlah semua pemilih.

Petisi ini memunculkan perdebatan di kalangan politikus Inggris. Petisi tersebut pun muncul dalam situs parlemen Inggris dan segera dirusak. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagai gambaran, Inggris pada 1975 melakukan referendum untuk masuk menjadi anggota Komunitas Ekonomi Eropa, dengan hasil 67,2 persen mendukung masuk. Kemudian, pada 2011, referendum digelar untuk menentukan alternatif sistem pemilu elektoral yang menghasilkan 67,9 persen suara mendukung. 

Seperti sudah membayangkan dampak hasil referendum yang tipis antara pendukung keluar dan pendukung bertahan di Uni Eropa, Nigel Farage, pendukung Brexit, mengajukan argumen, jika pendukung untuk tetap bertahan di Uni Eropa menang 52 persen melawan 48 persen pendukung Brexit, itu artinya masalah belum selesai. Berarti, akan ada pemilihan suara lain.

Lalu, bagaimana peluang petisi ini memenangkan tuntutannya? Washington Post menjelaskan, Perdana Menteri Inggris David Cameron sudah menyatakan mundur dari jabatannya. Selain itu, sudah muncul sinyal bahwa pemimpin oposisi Partai Buruh, Jeremy Corbyn, akan didesak untuk mundur. Alhasil, kemungkinan akan diadakan pemilihan umum baru sebelum tahun 2016 berakhir.

WASHINGTON POST | MARIA RITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

5 hari lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

6 hari lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

6 hari lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

Spanyol, Irlandia, Malta dan Slovenia diperkirakan mengambil langkah tersebut mengakui Palestina sebagai negara dalam waktu dekat.


Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

7 hari lalu

Josep Borrell, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni. Sumber: Reuters
Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

Josep Borrell mengatakan Uni Eropa akan bersiap untuk menambahkan sanksi terhadap Iran atas serangannya yang menyasar Israel.


Daftar Negeri yang Mengakui Negara Palestina

8 hari lalu

Petugas polisi berdiri selama protes yang oleh penyelenggara disebut sebagai
Daftar Negeri yang Mengakui Negara Palestina

Sebagian besar negara anggota PBB masuk ke dalam daftar negara yang sudah mengakui negara Palestina. Negeri sedang mengalami konflik dengan Israel


Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

8 hari lalu

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi. Reuters
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.


Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

11 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

Dengan langkah ini, WhatsApp telah membuat marah banyak orang.


Langkah Nyata Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez Akui Negara Palestina

11 hari lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
Langkah Nyata Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez Akui Negara Palestina

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez siap mengakui negara Palestina. Berikut langkah Pedro Sanchez ajak Eropa dukung kemerdekaan Palestina.


Spanyol Hapus Kebijakan Golden Visa

15 hari lalu

Ilustrasi perempuan mengunjungi rumah tetangga. Foto: Freepik.com
Spanyol Hapus Kebijakan Golden Visa

Spanyol berencana menghapus golden visa yakni program yang memberikan hak kepada warga di luar Uni Eropa untuk membeli proporti di Spanyol


Jerman Legalkan Ganja untuk Rekreasi Mulai 1 April 2024

23 hari lalu

Ilustrasi Ganja. Getty Images
Jerman Legalkan Ganja untuk Rekreasi Mulai 1 April 2024

Pemerintah Jerman melegalkan penggunaan ganja untuk rekreasi mulai 1 April 2024, menyusul negara-negara Eropa lainnya.