Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Komentar Para Pemimpin Eropa Soal Kemenangan Brexit  

Editor

Mustafa moses

image-gnews
Perdana Menteri Inggris, David Cameron memberikan konferensi pers di luar Downing Street 10, London, 24 Juni 2016. Cameron mengatakan ia akan mengundurkan diri setelah Inggris memutuskan keluar dari Uni Eropa lewat referendum. AP/Matt Dunham
Perdana Menteri Inggris, David Cameron memberikan konferensi pers di luar Downing Street 10, London, 24 Juni 2016. Cameron mengatakan ia akan mengundurkan diri setelah Inggris memutuskan keluar dari Uni Eropa lewat referendum. AP/Matt Dunham
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai pemimpin dunia bereaksi keras atas pilihan masyarakat Inggris yang memutuskan keluar Uni Eropa. Keputusan ini diambil lewat referendum antara Brexit (Britain Exit) melawan Remain—bertahan di UE—yang digelar dan diumumkan secara resmi pada Jumat, 24 Juni 2016.

Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker mengatakan tidak ada alasan menunggu sampai Oktober mendatang untuk memulai negosiasi kepergian Inggris dari Uni Eropa. "Inggris memutuskan kemarin bahwa negara itu ingin meninggalkan Uni Eropa, sehingga tidak masuk akal menunggu sampai Oktober," ucap Juncker.

Akibat Brexit, nilai pound jatuh ke level terendah sejak 1985. Ini terjadi di tengah kekhawatiran bahwa Brexit memicu krisis keuangan global. Gubernur Bank of England Mark Carney mengaku siap mengurangi dampak krisis tersebut.

Di Berlin, Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan penyesalannya atas keputusan Inggris. Namun ia menuturkan Uni Eropa tidak harus menarik kesimpulan yang cepat atas momen bersejarah ini. Penyesalan juga dilontarkan Presiden Prancis François Hollande. Hollande mengatakan keluarnya Inggris memberi ujian baru bagi Uni Eropa. "Untuk maju, Eropa tidak bisa bertindak seperti sebelumnya," ujarnya.

Mark Rutte, Perdana Menteri Belanda, mengatakan keluarnya Inggris menjadi pelajaran bagi Uni Eropa untuk mengontrol pertumbuhan ekonomi dan perbatasan eksternal Uni Eropa. Secara pribadi, Mark menyatakan ketidakpuasannya terhadap keputusan ini. "Mereka juga tidak ingin ada visi yang lebih besar dari konvensi dan perjanjian."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menteri Luar Negeri Italia Paolo Gentiloni menyatakan Uni Eropa harus membuat kebijakan umum untuk menjaga pertumbuhan ekonomi, migrasi, dan pertahanan. Sedangkan Kanselir Austria Christian Kern berujar, Brussels membutuhkan proses reformasi yang jelas untuk meningkatkan perekonomian, menurunkan angka pengangguran, dan meningkatkan lapangan kerja.

Perdana Menteri Italia Matteo Renzi melalui cuitannya menuturkan, "Kita harus mengubah itu membuatnya lebih manusiawi dan lebih adil. Tapi Eropa adalah rumah kami. Itu masa depan kita."

Turki, yang memainkan peran kunci dalam kampanye referendum UK, menganggap Brexit sebagai awal mula disintegrasi negara Uni Eropa. "Disintegrasi Uni Eropa telah dimulai," ucap Wakil Perdana Menteri Nurettin Canikli. "Inggris adalah lompatan pertama."

THE GUARDIAN | ARKHELAUS W.


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Survei: 54 Persen Warga Inggris Menilai Brexit Berdampak Negatif ke Ekonomi Negara

1 Januari 2024

Warga Inggris yang tinggal di Brussel yang menentang Brexit mengadakan nyala lilin di luar kedutaan Inggris saat masa transisi berakhir di Brussel, Belgia 31 Desember 2020. [REUTERS / Johanna Geron]
Survei: 54 Persen Warga Inggris Menilai Brexit Berdampak Negatif ke Ekonomi Negara

Hasil sebuah survei menemukan Brexit dianggap telah berdampak negatif secara keseluruhan pada perekonomian negara.


Pelancong Inggris Gagal Liburan ke Spanyol karena Aturan Paspor, Rugi Puluhan Juta

23 Agustus 2023

Ilustrasi paspor. shutterstock.com
Pelancong Inggris Gagal Liburan ke Spanyol karena Aturan Paspor, Rugi Puluhan Juta

Sebelum Brexit, pelancong Inggris tak perlu aturan paspor yang dikeluarkan dalam 10 tahun terakhir untuk memasuki negara-negara Uni Eropa.


Pemerintah Inggris Klaim Brexit Tidak Gagal

17 Mei 2023

Seorang wanita mengibarkan bendera setelah Inggris resmi keluar dari Uni Eropa di Lapangan Parlemen di London, 31 Januari 2020. Inggris adalah negara pertama yang menarik diri dari Uni Eropa dalam sejarahnya. REUTERS
Pemerintah Inggris Klaim Brexit Tidak Gagal

Juru bicara Perdana Menteri Rishi Sunak menyatakan kepergian Inggris dari Uni Eropa bukanlah sebuah kegagalan, menanggapi sejumlah kritik.


Raja Charles Menuju Jerman, Perjalanan Luar Negeri Pertama Sebagai Raja

29 Maret 2023

Raja Inggris Charles dan Ratu Camilla pergi setelah kunjungan mereka ke Balai Kota Bolton, di Bolton, Inggris 20 Januari 2023. REUTERS/Ed Sykes
Raja Charles Menuju Jerman, Perjalanan Luar Negeri Pertama Sebagai Raja

Kunjungan Raja Charles ini dipandang sebagai dorongan terhadap PM Inggris Rishi Sunak untuk mengatur ulang hubungan dengan Eropa.


Mulai 2024, Warga Inggris Kena Biaya Tambahan untuk Masuk Negara Uni Eropa

2 Maret 2023

Penumpang terlihat di gerbang check-in Thomas Cook di Bandara Mallorca setelah perusahaan perjalanan tertua di dunia itu bangkrut yang berdampak pada ratusan ribu wisatawan dan memicu upaya repatriasi terbesar dalam sejarah Inggris, di Palma de Mallorca, Spanyol, 23 September 2019. [REUTERS / Enrique Calvo]
Mulai 2024, Warga Inggris Kena Biaya Tambahan untuk Masuk Negara Uni Eropa

Biaya tambahan itu adalah konsekuensi dari keluarnya Inggris dari Uni Eropa.


Pengacara Putri Candrawathi Cecar Adik Yosua soal Perempuan dan Tempat Hiburan Malam

1 November 2022

Adik almarhum Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Mahareza Rizky tiba di ruang sidang untuk memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa, 1 November 2022. Sidang tersebut beragenda mendengarkan keterangan 12 orang saksi dari keluarga almarhum Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU). TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Pengacara Putri Candrawathi Cecar Adik Yosua soal Perempuan dan Tempat Hiburan Malam

Pengacara Putri Candrawathi mencecar adik Yosua soal kedekatan kakaknya dengan sejumlah perempuan dan kebiasaannya ke tempat hiburan malam.


Bandingkan Ukraina dengan Brexit, Boris Johnson Banjir Kecaman

21 Maret 2022

Bandingkan Ukraina dengan Brexit, Boris Johnson Banjir Kecaman

Boris Johnson mendapat kecaman setelah membandingkan Brexit dengan perang Ukraina.


Prancis Tangkap Kapal Nelayan Inggris, London Beri Waktu Paris 48 Jam Menyingkir

2 November 2021

Kapal patroli Gendarmerie Prancis Athos bersiap untuk berangkat saat kapal pukat Inggris Cornelis Gert Jan terlihat ditambatkan di pelabuhan Le Havre setelah Prancis menangkap pada hari Kamis sebuah kapal pukat Inggris yang sedang memancing di perairan teritorialnya tanpa izin, di Le Havre, Prancis, 28 Oktober , 2021. REUTERS/Sarah Meyssonnier
Prancis Tangkap Kapal Nelayan Inggris, London Beri Waktu Paris 48 Jam Menyingkir

Hubungan Inggris dan Prancis memanas gara-gara sengketa batas perairan penangkapan ikan.


Seteru Penangkapan Ikan, Inggris Ultimatum Prancis untuk Mundur dalam 48 Jam

1 November 2021

Nelayan mengosongkan jaring ikan di atas kapal pukat berbasis Boulogne-sur-Mer
Seteru Penangkapan Ikan, Inggris Ultimatum Prancis untuk Mundur dalam 48 Jam

Inggris mengultimatum Prancis pada Senin bahwa mereka harus mundur dalam waktu 48 jam dari perairannya dalam pertikaian penangkapan ikan.


Polandia Tolak Supremasi Hukum Uni Eropa, Akan Terjadi Polexit seperti Brexit?

9 Oktober 2021

Masyarakat berdemonstrasi di depan gedung Mahkamah Konstitusi, selama sesi yang memutuskan apakah beberapa pasal Perjanjian UE sesuai dengan Konstitusi Polandia di Warsawa, Polandia 7 Oktober 2021. Jacek Marczewski/Agencja Gazeta via REUTERS
Polandia Tolak Supremasi Hukum Uni Eropa, Akan Terjadi Polexit seperti Brexit?

Putusan Mahkamah Konstitusi Polandia yang menantang supremasi hukum Uni Eropa menjerumuskan Uni Eropa ke dalam krisis eksistensial