TEMPO.CO, Kairo - Informasi penting yang terekam dalam kotak hitam berisi data penerbangan dan rekaman suara pesawat EgyptAir yang jatuh di Mediterania pada 19 Mei 2016 gagal terbaca.
"Beberapa bagian kunci rekaman dikirimkan ke Prancis untuk diperbaiki," ujar pejabat Mesir dan Amerika Serikat, seperti diwartakan Al Arabiya, Jumat, 24 Juni 2016.
Otoritas Mesir menjelaskan, alat perekam penerbangan elektronik itu akan diterbangkan pekan depan ke kantor Biro Investigasi Kecelakaan Udara Prancis yang tak jauh dari Paris. Setelah berhasil diperbaiki, akan dikembalikan ke Kairo untuk dianalisis oleh para ahli.
Alat perekam atau yang dikenal dengan sebutan black box alias kotak hitam itu dalam kondisi rusak ketika jet EgyptAir bernomor penerbangan 804 yang sedang dalam perjalanan dari Paris menuju Kairo jatuh ke dalam laut pada 19 Mei 2016, menewaskan seluruh penumpang beserta awak kabin, berjumlah 66 orang.
Penyelidik dari Prancis dan Amerika Serikat berusaha keras mendapatkan informasi dari alat perekam yang dibuat oleh Honeywell, sebuah perusahaan AS tersebut. Adapun A320 dibuat oleh Airbus di Prancis.
Black box biasanya menyediakan informasi data penting, termasuk percakapan pilot, rincian kondisi mesin, sistem navigasi, dan autopilot bekerja, bahkan alarm asap.
Pilot tidak melakukan panggilan darurat sebelum jatuh dan tidak ada kelompok mana pun yang mengaku bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat tersebut.
AL ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN