TEMPO.CO, Jakarta - Jajak pendapat menyatakan sebagian besar atau 55 persen warga Inggris ingin tetap bergabung dengan Masyarakat Uni Eropa. Sedangkan 45 persen warga lainnya ingin Inggris meninggalkan Uni Eropa.
Poling yang dilakukan lembaga The Populus dilakukan menjelang referendum apakah Inggris keluar dari Uni Eropa, yang dikenal dengan Brexit (British Exit), atau tetap di dalamnya.
Menurut analis pemilu Mike Smithson, kemungkinan hasil poling itu sama dengan hasil yang sebenarnya bisa saja terjadi. Namun, di sisi lain, hasil itu dapat menjadi bencana bagi industri lembaga survei apabila mereka gagal memprediksi.
Sebagian kalangan mengatakan cuaca buruk, termasuk badai salju, yang saat ini terjadi di London, dapat menyebabkan angka pemilih menurun dan dapat membelokkan hasil survei itu. Sebab, mereka memilih putar balik sebelum mencapai lokasi pemungutan suara atau TPS.
Tak seperti pemilihan umum pada umumnya, tidak ada jajak pendapat atau quick count dalam pemungutan suara kali ini. Jadi hasil vote esok hari akan menjadi indikasi apa keputusan yang diambil.
Hari ini Inggris akan membuat keputusan besar melalui voting yang mereka lakukan terhadap warganya yang berusia 18 tahun ke atas tentang kemungkinan Brexit dari MEA.
Berdasarkan informasi dari Kepala Riset dari PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, voting Brexit telah dimulai sejak Kamis, 23 Juni 2016 pukul 13.00 WIB, dan voting akan ditutup pada Jumat pagi, 24 Juni 2016.
Setelah itu, pada pukul 05.30, penghitungan suara dimulai. Pukul 09.00, 50 persen suara akan masuk, pukul 11.00 WIB 80 persen suara, dan pukul 13.00 WIB 100 persen. Pengumuman pun akan segera dimulai. Adapun vote akan di-update secara real time.
INDEPENDENT.CO.UK | DESTRIANITA