TEMPO.CO, Brussels - Seorang pria ditangkap di pusat belanja City2 di Kota Brussels, Belgia, setelah memberi tahu polisi bahwa ia mengenakan sabuk berisi bom. Saat itu pukul 05.30 pagi waktu setempat.
Pihak berwenang percaya dia membawa bahan peledak. Tim penjinak bom dikerahkan ke pusat distrik retail tersebut dan pria itu segera ditahan.
Polisi menutup jalan di sekitar pusat belanja saat penyelidikan berlangsung. Namun seorang sumber keamanan mengatakan tidak ada bahan peledak yang ditemukan pada pria tersebut.
Peristiwa ini terjadi seminggu setelah penyelidik antiteror diperingatkan tentang kemungkinan kelompok kecil ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah meninggalkan Suriah menuju Prancis dan Belgia. Di dua negara ini, para ekstremis ISIS itu merancang berbagai serangan, termasuk ke pusat belanja.
Pusat penanggulangan krisis nasional Belgia segera menyelenggarakan pertemuan yang dihadiri Perdana Menteri Charles Michel untuk membahas operasi tersebut.
Diketahui, serangan bom di bandara dan stasiun metro Brussels pada Maret 2016 telah menewaskan 32 orang. Kelompok teror ISIS mengklaim berada di balik serangan tersebut dan, sejak saat itu, Belgia memperketat pengamanan di pusat-pusat keramaian.
SKY | BBC | DAILY MAIL | MECHOS DE LAROCHA