TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku penembakan brutal di klub malam di Orlando, Omar Mateen ternyata sempat menelepon nomor panggilan darurat 911 saat melancarkan aksinya.
Badan Intelijen dan Keamanan Amerika Serikat The Federal Bureau of Investigation (FBI) telah merilis transkrip parsial mengenai waktu dan peristiwa yang terjadi pada 12 Juni 2016. Ketika itu Mateen menembaki pengunjung Club hingga menewaskan 49 orang dan melukai sekitar 53 orang.
Dalam panggilannya, Mateen mengutarakan kesetiaan janjinya kepada ISIS dan pelaku teror lainnya. Jaksa Agung Loretta Lynch mengatakan transkrip yang dirilis tidak akan menyertakan referensi Mateen untuk ISIS.
Berikut adalah bagian dari transkrip percakapan Mateen dengan polisi seperti yang dirilis FBI, dikutip dari TIME.
Orlando Dispatcher: Panggilan darurat 911, percakapan ini sedang direkam.
Omar Mateen: Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang (Mateen mengatakan dalam bahasa Arab).
Orlando Dispatcher : Apa?
Omar Mateen: Segala puji bagi Allah, doa serta salam atas nabi Allah (dalam bahasa Arab). Saya ingin memberi tahu anda, bahwa sekarang saya sedang berada di Orlando, dan saya telah melakukan penembakan," ujar Omar Mateen.
Baca Juga:
Anggota FBI Ron Hopper mendeskripsikan, selama panggilan berlangsung, Mateen berbicara dengan tenang, santai dan hal itu disengaja.
Meski transkrip dari Mateen telah dirilis, FBI mengatakan dengan menyusul memberikan rilis audio hanya akan menimbulkan rasa trauma bagi para korban. "Untuk mengekspose sekarang pasti akan sangat menyakitkan dan terkesan mengeksploitasi mereka," ujar Hopper.
Dalam rilis itu juga terungkap bahwa Mateen juga mengancam FBI. "Di sini ada beberapa kendaraan yang terparkir di luar yang telah dipasangi bom. Saya akan menyalakan bom itu jika mereka mencoba melakukan hal bodoh," ujar Mateen.
Menurut keterangan FBI, Mateen berbicara kepada dispatcher sebanyak tiga kali selama penyerangan berlangsung, dan polisi mengatakan ketika mereka sampai, penyerangan masih berlangsung.
Mereka kemudian mencari Mateen yang bergerak menuju kamar mandi, dan situasi berubah menjadi adegan penyanderaan. "Selama tiga jam setelah itu tidak ada tembakan," kata Kepala Kepolisian Orlando, John Mina. Selama tiga jam itu pula kepolisian keluar masuk klub untuk menyelamatkan korban.
Sudah satu minggu lamanya sejak serangan terjadi, dan penyelidikan masih terus dikembangkan. Ronald Hopper yang merupakan asisten agen khusus FBI yang menangani tentang investigasi mengatakan, penyelidikan akan membutuhkan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk mengungkap semuanya.
Hopper mengatakan penyidik telah menyelesaikan sekitar 500 wawancara dan mengumpulkan 600 bukti dari tempat kejadian. Penegak hukum mengharapkan semua bukti KTP dapat segera diproses dan dikembalikan pada pekan ini.
FBI juga mengatakan bahwa transkrip itu telah disunting untuk meredam tindakan yang terpengaruh dari aksi Martin, pada masa mendatang. meskipun rincian kasus dan aksi penembakan telah banyak diberitakan.
TIME | DESTRIANITA