TEMPO.CO, Kabul - Ledakan bom bunuh diri menewaskan 14 orang yang tengah menumpang minibus di Kabul, pukul 06.00 waktu setempat, Senin, 21 Juni 2016. Mereka yang tewas adalah warga negara Nepal yang bekerja di Kedutaan Kanada di Kabul.
"Laporan awal dari serangan teroris hari ini di Kabul, sebanyak 14 tewas dan 8 terluka. Polisi sedang bekerja untuk mengidentifikasi korban," ujar juru bicara Kementerian Dalam Negeri Sediq Sediqqui dalam akun Twitter-nya, Senin, 20 Juni 2016. Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, di media sosial mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Menurut keterangan polisi setempat, pengeboman diduga dilakukan oleh seseorang yang membawa bom di kakinya. Lokasi persis ledakan itu adalah di pasar Kabul bagian timur, jalan utama menuju kota timur Jalalabad.
Kepala polisi Kabul Abdul Rahman Rahimi mengatakan pelaku bom bunuh diri telah menanti di dekat perumahan kompleks kontraktor keamanan. Ia meledakkan bom itu pada saat satu bus melintas. Mereka yang terluka adalah sebagian penumpang bus dan beberapa pengunjung pasar.
Ini adalah serangan pertama yang terjadi di Kabul selama Ramadan. Serangan terakhir di Kabul terjadi pada 19 April lalu yang mengakibatkan 64 orang tewas dan lebih dari 340 orang mengalami luka-luka. Serangan itu juga diklaim oleh Taliban sebagai pemberontakan terhadap pemerintah Kabul sejak mereka digulingkan dari kekuasaan oleh invasi Amerika Serikat pada akhir 2001.
THE GUARDIAN | DESTRIANITA