TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Kelompok militan Abu Sayyaf dilaporkan telah menerima uang tebusan sebesar 100 juta peso Filipina (Rp 27,8 miliar) dari tuntutan awal sebesar 130 juta peso (Rp 39,8 miliar) untuk pembebasan empat pelaut Malaysia pada April 2016.
Dua pejabat pemerintah Filipina yang menolak disebutkan nama mengatakan Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi mengakui bahwa uang Rp 27,8 miliar telah dibayarkan untuk pembebasan Wong Teck Kang, 31 tahun; dan Teck Chii (29); sepupu mereka, Johnny (21); dan rekan kerja, Wong Hung Sing (34). Keempatnya disandera Abu Sayyaf.
Sebagaimana dilansir dari laman Asian Correspondent, Senin, 20 Juni 2016, Abu Sayyaf—yang hanya menerima diberi dua pertiga dari total permintaan—telah memunculkan dugaan bahwa pihak berwenang Malaysia dan Filipina mencatut sepertiga dari total uang tebusan tersebut.
"Sekarang masalah ini menjadi topik hangat di Malaysia. Pembayaran dengan uang tebusan sudah menjadi salah satu berita utama. Namun, yang mengejutkan, hal itu belum ditulis media Filipina," kata pejabat senior itu. "Kami mendapat informasi bahwa Abu Sayyaf sangat marah setelah mengetahui dari berita bahwa uang itu sebenarnya Rp 39,8 miliar, tapi hanya Rp 27,8 miliar yang sampai ke tangan mereka. Pertanyaannya adalah, mana uang yang hilang?"
Empat pria yang diculik sekelompok orang bersenjata di Sabah, Malaysia, pada 1 April itu dibebaskan di Jolo, Sulu, pada 7 Juni. Uang tebusan disalurkan melalui Cabang Khusus Kepolisian Malaysia kepada pejabat lokal di Sulu, yang menyerahkannya kepada pemberontak Abu Sayyaf.
"Dari keterangan yang kita dapatkan, seorang pejabat pemerintah lokal di Sulu terlibat dalam negosiasi. Sudah menjadi rahasia umum di Malaysia bahwa biasanya 30 juta peso akan dibayar sebagai tebusan bagi sejumlah korban asal Malaysia. Adapun 130 juta peso adalah angka yang tertinggi," ujar seorang sumber lain.
Akhir pekan lalu, Wakil PM Ahmad Zahid mengatakan kepada media Malaysia bahwa tidak ada uang tebusan yang dibayarkan kepada para pemberontak untuk membebaskan empat tahanan itu. Dia mengatakan, sebaliknya, uang Rp 27,8 miliar tersebut disumbangkan ke beberapa organisasi non-pemerintah yang tidak terkait dengan ekstremis.
Inspektur Jenderal Kepolisian Malaysia Khalid Abu Bakar mengatakan pembayaran kepada para penculik itu dilakukan oleh keluarga melalui pihak ketiga.
ASIAN CORRESPONDENT | MECHOS DE LAROCHA