Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Abu Sayyaf Marah Uang Tebusan 4 Warga Malaysia Dicatut  

image-gnews
Abu Sayyaf posting gambar dari sandera Malaysia di Facebook. thestar.com
Abu Sayyaf posting gambar dari sandera Malaysia di Facebook. thestar.com
Iklan

TEMPO.COKuala Lumpur - Kelompok militan Abu Sayyaf dilaporkan telah menerima uang tebusan sebesar 100 juta peso Filipina (Rp 27,8 miliar) dari tuntutan awal sebesar 130 juta peso (Rp 39,8 miliar) untuk pembebasan empat pelaut Malaysia pada April 2016.

Dua pejabat pemerintah Filipina yang menolak disebutkan nama mengatakan Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi   mengakui bahwa uang Rp 27,8 miliar telah dibayarkan untuk pembebasan Wong Teck Kang, 31 tahun; dan Teck Chii (29); sepupu mereka, Johnny (21); dan rekan kerja, Wong Hung Sing (34). Keempatnya disandera Abu Sayyaf. 

Sebagaimana dilansir dari laman Asian Correspondent, Senin, 20 Juni 2016, Abu Sayyaf—yang hanya menerima diberi dua pertiga dari total permintaan—telah memunculkan dugaan bahwa pihak berwenang Malaysia dan Filipina mencatut sepertiga dari total uang tebusan tersebut.

"Sekarang masalah ini menjadi topik hangat di Malaysia. Pembayaran dengan uang tebusan sudah menjadi salah satu berita utama. Namun, yang mengejutkan, hal itu belum ditulis media Filipina," kata pejabat senior itu. "Kami mendapat informasi bahwa Abu Sayyaf sangat marah setelah mengetahui dari berita bahwa uang itu sebenarnya Rp 39,8 miliar, tapi hanya Rp 27,8 miliar yang sampai ke tangan mereka. Pertanyaannya adalah, mana uang yang hilang?"

Empat pria yang diculik sekelompok orang bersenjata di Sabah, Malaysia, pada 1 April itu dibebaskan di Jolo, Sulu, pada 7 Juni. Uang tebusan disalurkan melalui Cabang Khusus Kepolisian Malaysia kepada pejabat lokal di Sulu, yang menyerahkannya kepada pemberontak Abu Sayyaf.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Dari keterangan yang kita dapatkan, seorang pejabat pemerintah lokal di Sulu terlibat dalam negosiasi. Sudah menjadi rahasia umum di Malaysia bahwa biasanya 30 juta peso akan dibayar sebagai tebusan bagi sejumlah korban asal Malaysia. Adapun 130 juta peso adalah angka yang tertinggi," ujar seorang sumber lain.

Akhir pekan lalu, Wakil PM Ahmad Zahid mengatakan kepada media Malaysia bahwa tidak ada uang tebusan yang dibayarkan kepada para pemberontak untuk membebaskan empat tahanan itu. Dia mengatakan, sebaliknya, uang Rp 27,8 miliar tersebut disumbangkan ke beberapa organisasi non-pemerintah yang tidak terkait dengan ekstremis.

Inspektur Jenderal Kepolisian Malaysia Khalid Abu Bakar mengatakan pembayaran kepada para penculik itu dilakukan oleh keluarga melalui pihak ketiga.

ASIAN CORRESPONDENT | MECHOS DE LAROCHA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pejabat Militer Filipina Dapat Penghargaan dari Presiden Jokowi

5 Agustus 2022

Pemberian penghargaan pada mantan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina (Armed Forces of the Phillipines/AFP), Jenderal (Purn.) Cirilito E. Sobejana di KBRI Manila, pada Rabu, 3 Agustus 2022. Sumber: dokumen KBRI Manila
Pejabat Militer Filipina Dapat Penghargaan dari Presiden Jokowi

Penghargaan diberikan atas jasa mereka menyelamatkan nelayan WNI dari penyanderaan kelompok teroris Abu Sayyaf Group (ASG).


47 Orang Tewas, 49 Luka-luka Dalam Kecelakaan Pesawat Hercules Filipina

5 Juli 2021

Petugas berada dilokasi kecelakaan pesawat militer Filipina Lockheed C-130 di Patikul, Provinsi Sulu, Filipina, 4 Juli 2021. Korban tewas sebagian besar meruapakan personel militer dan tiga warga sipil. Armed Forces of the Philippines - Joint Task Force Sulu/Handout via REUTERS
47 Orang Tewas, 49 Luka-luka Dalam Kecelakaan Pesawat Hercules Filipina

Ke-96 penumpang dari Pesawat C-130 Hercules milik Militer Filipina yang jatuh pada Ahad kemarin berhasil diidentifikasi.


Belasan Orang Meninggal Dalam Kecelakaan Pesawat Militer Filipina

4 Juli 2021

Pesawat angkut militer C-130J Super Hercules ini  dikembangkan oleh Lockheed Martin. Pesawat angkut taktis ini memiliki bobot angkut 19 ton yang  dapat membawa 92 tentara, atau 6 palet, atau 2-3 HMMWV, atau pengangkut personel lapis baja M113 tunggal. Untuk versi panjangnnya, C-130J-30 memiliki kapasitas muatan 20 ton. Itu bisa membawa 128 tentara, atau 8 palet dengan kargo. Lockheedmartin.com
Belasan Orang Meninggal Dalam Kecelakaan Pesawat Militer Filipina

Sebanyak 17 orang meninggal dalam kecelakaan pesawat Angkatan Udara Filipina pada Ahad ini, 4 Juli 2021.


Polisi Malaysia Tembak Mati Lima Anggota Abu Sayyaf di Sabah

18 Mei 2021

Kelompok Abu Sayyaf berkumpul di hutan kepulauan Basilan, Filipina Selatan. [Radio Free Asia]
Polisi Malaysia Tembak Mati Lima Anggota Abu Sayyaf di Sabah

Polisi Malaysia pada Selasa mengatakan lima anggota kelompok militan Abu Sayyaf tewas dalam baku tembak di negara bagian Sabah di Kalimantan.


Kepala BNPT Sebut Pelaku Bom Makassar Terafiliasi Kelompok Abu Sayyaf Filipina

29 Maret 2021

Petugas mengangkat kantong jenazah berisi bagian tubuh dari terduga pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Ahad, 28 Maret 2021. Dua pelaku yang diduga seorang laki-laki dan perempuan ditemukan tewas terkena ledakan bom. ANTARA/Indra Abriyanto
Kepala BNPT Sebut Pelaku Bom Makassar Terafiliasi Kelompok Abu Sayyaf Filipina

BNPT menyebut dua pelaku bom Makassar merupakan anggota JAD yang terhubung dengan kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan.


Empat WNI Korban Penyanderaan Abu Sayyaf Diserahkan ke KBRI Manila

23 Maret 2021

Empat WNI korban penculikan kelompok radikal Abu Sayyaf diserahkan ke KBRI Manilai, Filipina. Sumber: Dokumen Kemlu
Empat WNI Korban Penyanderaan Abu Sayyaf Diserahkan ke KBRI Manila

Empat WNI yang pekan lalu diselamatkan dari penyanderaan Abu Sayyaf, diserahkan ke KBRI Manila untuk selanjutnya dipulangkan ke Indonesia.


Lagi, WNI di Filipina Selatan yang Disandera Abu Sayyaf Diselamatkan

21 Maret 2021

MK, 14 tahun, keempat dari kanan, WNI yang diselamatkan dari penculikan oleh kelompok radikal Abu Sayyaf pada Kamis, 18 Maret 2021. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri RI
Lagi, WNI di Filipina Selatan yang Disandera Abu Sayyaf Diselamatkan

Otoritas menyelamatkan MK setelah sebelumnya menyelamatkan tiga sandera WNI lainnya yang diculik Abu Sayyaf di Filipina.


3 WNI yang Disandera Abu Sayyaf di Filipina Diselamatkan

19 Maret 2021

Ilustrasi penyanderaan / sandera / penculikan. Shutterstock
3 WNI yang Disandera Abu Sayyaf di Filipina Diselamatkan

Tiga WNI yang disandera oleh kelompok radikal Abu Sayyaf diselamatkan aparat Filipina saat kapal mereka terbalik.


Filipina Tangkap 9 Wanita Kelompok Abu Sayyaf

24 Februari 2021

Kelompok Abu Sayyaf [Tony Blair Institute for Global Change]
Filipina Tangkap 9 Wanita Kelompok Abu Sayyaf

Wanita anggota kelompok Abu Sayyaf ini berpotensi dijadikan sebagai "calon pengantin" atau pelaku bom bunuh diri.


Menlu Sebut Satu Sandera WNI Tewas saat Kontak Senjata dengan Abu Sayyaf

30 September 2020

Kelompok Abu Sayyaf berkumpul di hutan kepulauan Basilan, Filipina Selatan. [Radio Free Asia]
Menlu Sebut Satu Sandera WNI Tewas saat Kontak Senjata dengan Abu Sayyaf

Menlu Retno Marsudi mengatakan kontak senjata terjadi antara militer Filipina dan kelompok Abu Sayyaf.