TEMPO.CO, Wuhan -Universitas Teknologi Wuchang di kota Wuhan, provinsi Hubei, Cina menerapkan cara baru untuk mendisiplinkan 12.500 mahasiswanya yang mengambil program sarjana (S-1).
Cara baru itu adalah dengan memasang kamera pengintai (CCTV) untuk memonitor setiap aktivitas mahasiswa di kampus yang luasnya mencapai 73 hektar.
CCTV seharga US$ 911,120 atau Rp 12,1 miliar dibeli tahun lalu. Seperti dikutip dari Guardian, 16 Juni 2016, CCTV dipasang di semua ruang kelas, halaman terbuka, hingga bahkan di asrama mahasiswa. Butuh 100 tenaga kerja untuk memonitor seluruh CCTV.
Hasilnya, menurut Yu Chengqing, profesor di kampus Wuchang, positif karena tingkah laku para mahasiswa menjadi lebih baik.
"Setelah kamera dipasang suasana perkuliahan meningkat sangat baik. Fenomena seperti bermain dengan telepon, tertidur di kelas, atau chatting selama kelas berlangsung secara virtual menghilang," ujar seorang pekerja di kampus itu yang menolak namanya disebut.
Seorang mahasiswa yang diwawancarai lewat situs bernama Yan Yue, mengatakan suasana di dalam kelas menjadi lebih disiplin dan membantu memotivasi para mahasiswa.
Namun, banyak mahasiswa perempuan yang tidak merasa nyaman dengan pemasangan CCTV di asrama mereka. Tidak ada lagi yang rahasia. Misalnya, ketika musim panas tiba, para mahasiswa perempuan tak nyaman lagi dengan cara berpakaian mereka.
Kritik juga datang dari pengguna Internet Weibo, semacam Twitter di Cina. " Ini universitas, bukan penjara," kicaunya.
"Bisakah saya memberi saran agar kamera pengintai itu dipasang di kamar tidur rektor universitas dan sekretaris partai (Komunis)," kicau pemilik akun di Weibo lainnya.
Pemerintah Cina ternyata telah memasang teknologi monitoring tersebut di beberapa universitas top di Cina dalam lima tahun terakhir.
Alasannya, untuk meningkatkan kemampuan menilai kerja akademik. Namun secara luas para pemrotes menganggap pemasangan CCTV bertujuan memata-matai tingkah laku mahasiswa terhadap Partai Komunis di kampus.
Dan, sekarang pemasangan CCTV itu semakin meluas bahkan sampai ke halaman rumah para pembangkang politik Cina.
GUARDIAN | MARIA RITA