TEMPO.CO, Damaskus - Kementerian Pertahanan Rusia pada Rabu dinihari waktu setempat, 15 Juni 2016, mengumumkan gencatan senjata diberlakukan selama 48 jam mulai Kamis, 15 Juni 2016, guna menstabilkan kondisi di Kota Aleppo, Suriah.
"Atas inisiatif Rusia, sebuah 'rezim diam' telah diperkenalkan di Aleppo selama 48 jam sejak pukul 00.01, 16 Juni 2016 (21.00 GMT Rabu, 15 uni 2016), dengan tujuan menurunkan tingkat kekerasan bersenjata dan menstabilkan situasi," demikian bunyi pernyataan Kementerian.
Dalam pernyataan tersebut, tidak dinyatakan secara jelas, dengan siapa Rusia mendiskusikan gencatan senjata dua hari itu.
Kementerian menuduh Al-Nusra, sebuah organisasi militan yang berafiliasi dengan Al-Qaeda, menyerang kawasan di sekitar Aleppo dengan berbagai peluncur roket, termasuk tembakan berat dari tank, ke sebelah barat daya kota.
Pada menit-menit terakhir sebelum gencatan senjata diumumkan atau beberapa jam menjelang gencatan senjata diberlakukan, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry memperingatkan Rusia dan rezim Suriah menghormati gencatan senjata lama yang pernah diberlakukan di Aleppo.
Sejak pertempuran berlangsung di Aleppo pada Selasa, 14 Juni 2016, menurut Syrian Observatory for Human Rights, lebih dari 70 pemberontak tewas. "Sebuah rumah sakit di timur Aleppo rusak berat akibat dibom pada Selasa, 14 Juni 2016," ujar lembaga amal Medecins du Monde.
AL ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN