TEMPO.CO, London - Jo Cox, anggota parlemen Inggris dari Partai Buruh, tewas ditembak di Irlandia. Hingga kini, polisi masih mencari keterangan di balik pembunuhan terhadap anggota partai oposisi tersebut.
Kepolisian Inggris, dalam keterangan kepada media, sebagaimana dilaporkan Aljazeera, Kamis, 16 Juni 2016, mengatakan pihaknya telah menangkap seorang pria berusia 52 tahun menyusul insiden penembakan itu. Cox adalah salah satu tokoh yang mengkampanyekan penangguhan referendum terhadap keanggotaan di Uni Eropa.
Baca: Ini Akibatnya bila Inggris Keluar dari Uni Eropa
Polisi menjelaskan, serangan mematikan itu berlangsung di Birstall, tidak jauh dari Kota Leeds, tepatnya di depan perpustakaan yang acap digunakan untuk pertemuan Cox dengan para konstituennya.
"Jo diserang seorang pria yang mengakibatkan cedera serius dan berakhir dengan fatal," kata Dee Collins, petugas kepolisian dari Yorkshire Barat, kepada wartawan. Dia menambahkan, seorang pria berusia 77 tahun juga tersambar tembakan pelaku hingga mengalami luka serius. "Namun jiwanya tertolong," ucapnya.
Baca: Inggris Keluar dari Uni Eropa, Bursa Saham Bisa Kacau
Seorang saksi mata mengatakan kepada Press Association, peristiwa itu bermula ketika Cox turut campur dalam perkelahian di antara dua pria. Satu di antaranya mengambil pistol dari dalam tas dan menembakkan peluru dua kali.
"Korban dilarikan ke rumah sakit dari perpustakaan Bristall dekat Leeds. Saksi lain mengatakan dia ditembak dan ditusuk, selanjutnya dibawa ambulans ke Leeds General Infirmary," kata Barnaby Phillips dari Aljazeera, yang melaporkan kejadian itu dari London.
Beberapa petugas kepolisian lain mengatakan mereka telah menemukan senjata di dekat tempat kejadian perkara. "Ini adalah insiden lokal, meskipun memiliki dampak luas," ujar Mark Burns-Williamson, petugas kepolisian dari Yorkshire Barat dan Komisioner Kriminal, kepada wartawan.
ALJAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN