TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian West Yorkshire, Inggris, berhasil mengidentifikasi pelaku penembakan terhadap anggota parlemen Inggris, Jo Cox, yang diduga sebagai seorang aktivis anti-Islam. Pelaku yang merupakan pria berusia 52 tahun itu diduga berasal dari partai sayap kanan, Britain First.
Cox tewas setelah kondisinya kritis lantaran ditikam dan ditembak pria itu. Peristiwa tersebut terjadi di wilayah konstituennya, yaitu Leeds, Inggris, Kamis, 16 Juni 2016. Cox dilaporkan tergeletak berlumuran darah setelah terkena tikaman dan tembakan pelaku. Saksi mata mengatakan Cox ketika itu tengah bertemu dengan konstituennya, di dekat Perpustakaan Birstall, Inggris.
Sejumlah saksi mata yang berada di sekitar lokasi kejadian melaporkan bahwa pelaku sempat meneriakkan kata “Britain First”, sebelum akhirnya ditangkap polisi. Bukan hanya itu, teriakan serupa ia keluarkan ketika menyerang Cox melalui tembakan dan tikaman.
Namun pemimpin Partai Britain First, Paul Golding, membantah kabar bahwa anggotanya terlibat dalam aksi pembunuhan tersebut. Dia berkeras tak mengetahui identitas pria yang menghilangkan nyawa Cox tersebut. “Saat ini teriakan itu belum tentu benar dan terkonfirmasi, baru sekadar kabar,” ucap Golding, seperti dilansir The Guardian, Jumat, 17 Juni 2016.
Golding menegaskan, pihaknya tak pernah mendorong kadernya melakukan aksi kekerasan, bahkan teror, seperti yang menimpa Cox. “Kami jelas tidak terlibat,” katanya.
THE GUARDIAN | GHOIDA RAHMAH