Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Salah Pasang Warna Bendera, Facebook Minta Maaf kepada Filipina  

Editor

Suseno TNR

image-gnews
KAA, Bendera nasional Filipina. Wikipedia.org
KAA, Bendera nasional Filipina. Wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Manila - Facebook secara resmi mengeluarkan pemintaan maaf kepada segenap warga Filipina karena secara tidak sengaja menyatakan negara itu sedang berperang. Padahal kalimat yang ingin disampaikan sebenarnya adalah ucapan selamat menyambut hari kemerdekaan Filipina.

Raksasa media sosial itu mengucapkan “Selamat Hari Kemerdekaan” kepada rakyat negara itu pada Minggu, 12 Juni 2016, dengan menampilkan bendera Filipina. Tapi bendera yang ditampilkan itu terbalik dengan warna merah di atas, bukan biru seperti biasanya. Di Filipina, posisi bendera seperti itu berarti negara itu sedang berperang.

Facebook, yang sering memberi ucapan selamat untuk hari-hari besar nasional negara-negara di seluruh dunia, meminta maaf atas kesalahan itu. "Ini tidak disengaja, dan kami meminta maaf. Kami sangat peduli tentang komunitas di Filipina. Dan dalam upaya menghubungkan semua pada hari kemerdekaan, kami membuat kesalahan," kata Facebook dalam pernyataannya, seperti yang dirilis AFP, Selasa, 14 Juni 2016.

Kesalahan itu disambut dengan kombinasi rasa marah dan lelucon di negara itu dari beberapa peselancar di dunia maya. "Dear @facebook: Ini bukan hari kemerdekaan yang bahagia jika bendera kami seperti ini," kata pengguna Twitter, @econcepcion.

Namun aktivis Jonas Bagas dengan sedikit bercanda mengaitkan kesalahan itu dengan hukum dan perintah kontroversial Presiden Rodrigo Duterte yang membayangkan pasukan keamanan membunuh ribuan penjahat.

"Kita akan menerima perintah tembak sampai mati tidak lama lagi serta imbalan untuk menghapus penjahat yang memenuhi dinding Facebook dan jalan raya. Negara apa yang kita duduki saat ini," ucap Bagas dalam Facebook.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di negara dengan lebih seratus juta penduduk itu, Filipina memiliki 51 juta pengguna aktif Facebook. Jaringan sosial itu bukan yang pertama memicu keributan terkait dengan bendera Filipina.

Pada 2010, Amerika Serikat meminta maaf karena menggabungkan warna merah dan biru bendera Filipina ketika pertemuan antara Presiden Barack Obama dan pemimpin Asia Tenggara di New York.

MANILA TIMES | YON DEMA

Baca juga:
Prancis, Jerman atau…: Ini  Rahasia Penentu  Juara Euro 2016
Euro, Copa, Dominasi Eropa

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

21 Agustus 2017

Kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina, Februari 2009. REUTERS
Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

Sekitar 60 milisi Abu Sayyaf menyerang Kota Maluso di Pulau Basilian, Filipina selatan, dinihari tadi, menyebabkan 9 warga sipil tewas dan 10 terluka.


Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

27 Juli 2017

Rodrigo Duterte. REUTERS
Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

Duterte mencerca Oxford setelah universitas itu merilis hasil penelitian perihal sang presiden dan buzzer atau penggaung di media sosial.


Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

8 Juli 2017

Kel Cruz dan salah satu lukisannya. oddyitycentral.com
Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

Kel Cruz, seniman asal Kota Quezon, Filipina menggunakan berbagai elemen unik termasuk darah untuk melukis


Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

27 Juni 2017

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, melakukan
Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

Pemerintah Filipina akhirnya angkat bicara soal keberadaan Presiden Rodrigo Duterte yang belakangan diisukan sakit berat karena jarang terlihat.


Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

29 Mei 2017

Militer Filipina mengikuti salat Jumat berjamaah si sebuah masjid di kota Marawi, Filipina Selatan, 26 Mei 2017. Pejabat Filipina mengatakan bahwa kota Marawi tengah dikuasai milita Maute yang merupakan gerilyawan terkait ISIS. (Jes Aznar/Getty Images)
Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

Sejak peperangan berlangsung, hampir 200 ribu penduduk Marawi mengungsi ke Iligan berjarak sektar 38 kilometer ke arah utara.


Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

28 Mei 2017

Presiden Filipina Rodrigo Duterte (kiri), dan Pasangannya Honeylet Avancena mengobrol saat mereka menunggu kedatangan para pemimpin Asia Tenggara untuk upacara pembukaan KTT ASEAN Leader ke-30 di Manila, Filipina, 29 April 2017. Pasangan ini terlihat mesra saat menyambut tamu negara. AP/Bullit Marquez
Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

Presiden Rodrigo Duterte dengan nada bercanda, membuat lelucon bahwa anggota militer dapat memperkosa sampai 3 wanita.


Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

27 Mei 2017

Asap hitam mengepul ke langit, usai militer pemerintah Filipina melancarkan serangan udara ke sebuah lokasi yang telah dikuasai oleh militan Maute di kota Marawi, Filipina Selatan, 27 Mei 2017. REUTERS
Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

Iqbal menjelaskan ke-17 WNI dalam keadaan baik tinggal di Kota Marawi.


Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

25 Mei 2017

Pasukan militer Filipina tengah terlibat baku tembak dengan militan Maute yang telah menguasai sebagian kota Marawi di Filipina Selatan, 25 Mei 2017. REUTERS
Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

Uskup memperingatkan warga Marawi agar berhati-hati dan bekerjasama dengan militer.


Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

25 Mei 2017

Pasukan militer Filipina tengah terlibat baku tembak dengan militan Maute yang telah menguasai sebagian kota Marawi di Filipina Selatan, 25 Mei 2017. REUTERS
Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

Angkatan Bersenjata Filipina mengerahkan sekitar 100 pasukan didukung oleh helikopter guna merebut Marawi dari tangan Maute.


Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

24 Mei 2017

Tentara dilaporkan bertempur dengan kelompok afiliasi ISIS di Marawi, Filipina. Twitter.com
Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

Kelompok Maute yang juga dikenal sebagai Dawlah Islamiya Filipina kini menjadi sorotan atas serangannya terhadap Kota Marawi, Selasa lalu.