TEMPO.CO, Baghdad - Menteri Luar Negeri Irak Ibrahim al-Jafari mengungkapkan perbuatan biadab kelompok militan Negara Islam Irak Suriah (ISIS) yang menyembunyikan bom dan bahan peledak di dalam Al-Quran. "Perbuatan biadab mereka hanya akan memberikan motivasi kepada tentara Irak untuk secara habis-habisan melawan mereka," kata Al-Jafari, seperti dilansir Press TV, pada 9 Juni 2016.
Menurut Al-Jafari, ISIS sering menggunakan taktik yang aneh setelah tentara Irak memukul mundur kelompok itu di Fallujah. Dia menilai milisi ISIS sudah dalam taraf putus asa untuk membalas kekalahan mereka. Akhirnya, mereka menghalalkan segala cara, termasuk menggunakan taktik yang dinilai mencemari kesucian Islam.
Fallujah, yang terletak 65 kilometer dari Ibu Kota Baghdad, telah dikuasai kelompok militan itu sejak Januari 2014. Menurut pejabat dan organisasi bantuan, kelompok teroris itu melakukan tindakan mengerikan di kota dan menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia.
Dalam insiden baru-baru ini, para teroris menembak mati sejumlah warga sipil ketika warga mencoba melarikan diri dari Fallujah.
Di sisi lain, tentara Irak dilaporkan telah menguasai wilayah al-Shuhada al-Thaniya di Fallujah selatan. Penguasaan itu ditandai dengan pengibaran bendera nasional di gedung utama di kota itu.
PRESS TV | YON DEMA