TEMPO.CO, Manila - Ancaman Presiden terpilih Filipina, Rodrigo Duterte membuat gentar para penjahat di negeri itu. Para gembong narkoba bahkan menginginkan kematian Duterte, juga calon kepala polisi Filipina.
Menurut laporan The Philippine Daily Inquirer, calon Kepala Polisi Nasional Filpina Ronald "Bato" Dela Rosa mengatakan hadiah bagi kematian dia dan Duterte naik dari 10 juta peso (Rp 2, 8 miliar) menjadi 50 juta peso (Rp 14, 4 miliar). Kenaikan itu lantaran hingga kini, menurut Dela Rosa, karena sepinya peminat.
"Sampai kemarin, mereka meningkatkan jumlah hadiah menjadi 50 juta peso. Lima puluh juta peso untuk Walikota Duterte, 50 juta peso untuk saya," kata Dela Rosa seperti dikutip dari laman Asian Correspondent, Jumat, 10 Juni 2016.
"Mereka menaikan tawaran karena tidak menemukan siapapun yang mau melakukannya."
Dela Rosa mengatakan dia tidak terpengaruh dan takut oleh ancaman pembunuhan tersebut. Bahkan mantan kepala polisi Davao bercanda bila ia tidak cukup tampan untuk takut menghadapi kematian. "Apakah aku tampan bahwa aku akan takut mati? Aku tidak takut mati," katanya pada Rabu.
Duterte diketahui telah mendorong masyarakat untuk membantunya berperang melawan kejahatan. Bahkan meminta warga untuk tidak segan membunuh pengedar narkoba yang melawan dan menolak penangkapan.
Dia juga mengatakan kepada publik bahwa warga akan diberi imbalan jika membantunya berperang melawan setiap tindakan kriminal.
ASIAN CORRESPONDENT | MECHOS DE LAROCHA