Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PBB Hapus Koalisi Arab Saudi di Yaman dari Daftar Hitam

Editor

Suseno TNR

image-gnews
Militan Houthi membawa sejumlah dokumen yang berhasil diselamatkan dari bangunan kantor serikat pekerja Menteri Pendidikan yang hancur akibat serangan udara kaolisi Arab di Amran, Yaman, 19 Agustus 2015. Koalisi Arab memborbardir militan Houthi untuk mengembalikan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi yang mengasingkan diri ke Riyadh. REUTERS/Khaled Abdullah
Militan Houthi membawa sejumlah dokumen yang berhasil diselamatkan dari bangunan kantor serikat pekerja Menteri Pendidikan yang hancur akibat serangan udara kaolisi Arab di Amran, Yaman, 19 Agustus 2015. Koalisi Arab memborbardir militan Houthi untuk mengembalikan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi yang mengasingkan diri ke Riyadh. REUTERS/Khaled Abdullah
Iklan

TEMPO.CO, Sana'a - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) resmi menghapus koalisi Arab Saudi yang memerangi pemberontak Houthi di Yaman dari daftar hitam PBB. Utusan Saudi untuk PBB Abdullah al-Mouallimi menegaskan penghapusan koalisi dari daftar hitam itu sifatnya final.

Dia menggambarkan penghapusan koalisi dari daftar hitam sebagai sesuatu yang tepat, dan mengatakan keputusan itu tidak dapat diubah dan tanpa syarat. "Kami telah salah ditempatkan pada daftar," kata Mouallimi dikutip dri laman BBC. "Kita tahu bahwa penghapusan ini adalah final."

Keputusan dipercaya sebagai buah dari protes Arab Saudi setelah koalisi ditempatkan di daftar dan dianggap melanggar hak-hak anak dalam konflik. PBB saat itu mengeluarkan laporan yang mengatakan koalisi bertanggung jawab untuk 60 persen kasus kematian dan luka-luka pada anak di Yaman tahun lalu.

Diketahui, koalisi Arab Saudi dan sembilan negara Arab dan Muslim, didukung oleh Amerika Serikat dan Inggris. Mereka mulai memerangi Houthi sejak Maret 2015, dua bulan setelah kelompok pemberontak itu melengserkan pemerintah Yaman dari kekuasaan dan mengambil kontrol penuh atas ibukota Sanaa.

Sejak itu, setidaknya 6.200 orang - sekitar setengah dari warga sipil - telah tewas dan 2,8 juta lainnya mengungsi, Lapor BBC mengutip PBB.

Meski telah dikeluarkan dari daftar hitam, PBB mengatakan akan tetap melakukan peninjauan bersama koalisi atas kasus-kasus besar yang tercantum dalam laporan PBB.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kamis lalu, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengeluarkan laporan tahunan tersebut tentang anak-anak dan konflik bersenjata, yang menggambarkan situasi di Yaman sebagai "sangat mengkhawatirkan".

Ban mengatakan ada peningkatan lima kali lipat dari jumlah anak yang direkrut dan dijadikan bagian dari kelompok bersenjata di tahun 2015 dan enam kali lebih banyak anak yang tewas dan cacat dibandingkan dengan 2014.

Laporannya menyebutkan 510 kematian anak dan 667 terluka tahun lalu akibat serangan koalisi yang dipimpin Saudi. 142 kematian dan 247 yang berasal dari pemberontak Houthi. Sebagian besar disebabkan oleh serangan udara, dan dalam 324 insiden, pihak yang bertanggung jawab tidak dapat diidentifikasi.

Adapaun setengah dari 101 serangan pada sekolah dan rumah sakit juga dikaitkan dengan koalisi. Pada Senin, 6 Juni 2016, Abdullah al-Mouallimi, mengeluh kepada Ban tentang laporan itu. "Jika ada korban dari sisi koalisi, mereka akan jauh, jauh lebih rendah," katanya.

BBC | MECHOS DE LAROCHA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

13 November 2017

Seorang perawat menggendong anak kurang gizi di rumah sakit di Sanaa, Yaman, 28 Juli 2015. Perang di Yaman telah menewaskan lebih dari 3.500 orang. UNICEF mengatakan korban tewas termasuk 365 anak-anak. REUTERS/Khaled Abdullah
Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

Arab Saudi masuk daftar hitam PBB untuk kasus pembunuhan anak-anak di Yaman yang jumlahnya mencapai 683 anak.


Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

25 Oktober 2017

Detik-detik Crane Jatuh di Mekah
Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

Pengadilan Arab Saudi membebaskan Grup Saudi Bin Laden dari kewajiban membayar kompensasi kepada korban crane jatuh di Mekah tahun 2015.


Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

25 Oktober 2017

Arab Saudi Kian Terbuka
Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

Putra mahkota mengatakan Arab Saudi akan mengembalikan agama Islam menjadi moderat dan berpandangan terbuka terhadap semua agama.


Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

6 Oktober 2017

Presiden Rusia Vladimir Putin berbincang dengan Raja Arab Saudi Salman di Kremlin di Moskow, Rusia, 5 Oktober 2017. Empat hari di Rusia, Raja Salman akan membicarakan tentang minyak dan konflik Suriah. REUTERS
Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

Raja Salman dan Putin bersepakat Saudi membeli senjata sistem pertahanan udara S-400 senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40,4 triliun.


Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

4 Oktober 2017

Seorang pendukung gerakan Houthi dan mantan Presiden Ali Abdullah Saleh mengacungkan dua jarinya saat memperingati dua tahun intervensi militer koalisi Saudi di Sanaa, Yaman, 26 Maret 2017. Koalisi Saudi melakukan penyerangan sejak. REUTERS/Khaled Abdulla
Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

Raja Salman akan berkunjung ke Rusia untuk pertama kalinya Kamis depan.


Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

23 Agustus 2017

Kepolisian Arab Saudi menahan seorang bocah yang berjoged di jalanan. theguardian.com
Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

Remaja berusia 14 tahun ditangkap polisi Arab Saudi akibat goyang Macarena di jalan


Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

15 Agustus 2017

Mohammad bin Salman bin Abdulaziz Al Saud. independent.co.uk
Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

Sebuah bocoran email mengungkap bahwa Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammad bin Salman menginginkan negaranya keluar dari perang Yaman.


Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

15 Agustus 2017

Penyanyi Arab Saudi, Abdallah Al Shaharani ditangkap karena melakukan gerakan dabbing di atas panggung. Youtube.com
Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

Abdallah Al Shaharani, penyanyi Arab Saudi ini melakukan gerakan dabbing dalam sebuah festival musik


Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

14 Agustus 2017

Sejumlah petugas pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang melahap kantor Kedubes Arab Saudi di Teheran, Iran, 2 Januari 2016. REUTERS
Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

Arab Saudi minta bantuan Irak memperbaiki hubunganya dengan Iran.


Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

2 Agustus 2017

Wisatawan menikmati air di sebuah pantai di resor Laut Merah, Sharm el-Sheikh, Kairo, 27 Maret 2015. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

Proyek ini dalam rangka mengurangi ketergantungan Arab Saudi akan pendapatan dari penjualan minyak.