TEMPO.CO, Los Angeles - Hillary Clinton menciptakan sejarah di Amerika Serikat setelah mendapatkan cukup suara perwakilan untuk meraih tiket pencalonan presiden mewakili Partai Demokrat. Bila tak ada aral melintang, Clinton menjadi calon presiden perempuan pertama yang bertarung dalam pemilihan presiden.
Bekas menteri luar negeri tersebut dilaporkan meraih jumlah yang cukup sehari sebelum pemilihan di enam negara bagian tersisa di Amerika Serikat. Termasuk lokasi aktif kampanye Clinton di California.
"Ini adalah satu peristiwa penting, tapi masih ada enam negara bagian yang memberikan suara pada Selasa, dengan jutaan orang menuju ke pusat pemungutan, dan Hillary Clinton berusaha keras untuk mendapatkan setiap suara," kata manajer kampanye Robby Mook, seperti yang dilansir NY Times pada Senin, 6 Juni 2016.
Hillary akan berhadapan dengan Donald Trump, yang juga telah memastikan diri sebagai calon presiden. Trump akan mewakili Partai Republik dalam pemilihan presiden November mendatang.
Berbicara di hadapan pendukungnya di Hawkins House of Burgers, Watts, Los Angeles, Hillary berjanji akan mengalahkan Trump dan meminta pendukung pesaingnya di Demokrat, Bernie Sanders, untuk mempertimbangkan konsekuensi jika Trump memenangi Gedung Putih.
"Siapa pun yang mendukung saya, siapa saja yang telah mendukung Senator Sanders, diminta untuk mencegah Donald Trump menjadi presiden kita," ujarnya kepada wartawan, Senin.
NY TIMES | CNN | YON DEMA