TEMPO.CO, Washington - Petinju legendaris Amerika Serikat, Muhammad Ali, dilarikan ke rumah sakit karena masalah pernafasan. Demikian keterangan juru bicara keluarga kepada media, Kamis, 2 Juni 2016.
Menurut juru bicara Ali, Bob Gunnell, Ali mengalami masalah dengan pernafasannya. "Dia diharapkan di rumah sakit sebentar saja," kata keluarga Ali dalam sebuah pernyataan.
Ali, 74 tahun, yang pernah menderita Parkinson, sebelumnya pernah dibawa ke rumah sakit pada Januari 2015 karena kandung kemihnya bermasalah. Dia juga pernah dirawat di rumah sakit pada Desember 2014 lantaran persoalan pneumonia.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, kemashuran Ali tidak mendapatkan perhatian publik. Ali tidak hanya kesohor karena prestasi dalam dunia adu jotos, melainkan juga dikenal sebagai aktivis kemanusiaan.
Ali lahir dengan nama Cassius Clay. Pada 1960, dia meraih medali emas Olimpiade di kelas berat menengah. Dia mengalahkan Sonny Liston dengan KO dalam ronde ketujuh di kelas berat, sehingga dia dinobatkan sebagai juara dunia. Pada tahun itu juga, dia memilih menjadi mualaf dan bergabung dengan Nation of Islam, sekaligus mengubah namanya dari Cassius Clay menjadi Muhammad Ali.
Pada April 1967, sebagai seorang penentang perang Vietnam, Ali menolak bergabung ke kesatuan Angkatan Darat Amerika Serikat, sehingga gelar juara dunia tinju dicabut oleh asosiasi badan tinju dunia, WBA. Pada 20 Juni 1967, Ali didakwa oleh Pengadilan Federal melanggar Undang-Undang Wajib Militer dan dihukum kurungan penjara selama lima tahun serta denda uang sebesar US$ 10 ribu atau sekitar Rp 136 juta.
Paa 1990, Ali bertemu dengan Saddam Hussein di Bagdad untuk berunding pembebasan sandera Amerika di Irak dan Kuwait. Selain itu, pada 2011, Ali mendesak pejabat Iran membebaskan pendaki gunung yang ditangkap, Shane Bauer dan Josh Fattal.
Salah satu penampilan Ali yang paling kuat adalah ketika dia menyalahkan obor Olimpiade Musim Panas di Atlanta pada 1996.
CNN | CHOIRUL AMINUDDIN