TEMPO.CO, Pyongyang - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, ingin mempererat kerja sama dengan Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN). Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Korea Utara yang baru, Ri Yong-ho, dalam jamuan makan malam dengan Komite ASEAN di Pyongyang, Selasa, 31 Mei 2016.
“Menteri Ri Yong-ho menyatakan akan bekerja sebaik-baiknya untuk mengembangkan hubungan persahabatan dengan negara-negara ASEAN sesuai dengan instruksi pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un,” kata Kedutaan Besar RI di Pyongyang lewat rilisnya kepada Tempo.
Dalam sambutannya, Ri mengutip hasil kongres ketujuh Partai Buruh (Workers' Party of Korea/WPK) yang menyatakan negaranya senantiasa siap mengembangkan hubungan dengan semua negara di dunia yang menghormati kedaulatan dan menunjukkan sikap bersahabat terhadap Korea Utara.
Dia juga menilai Korea Utara memiliki kedekatan emosional dengan ASEAN karena punya banyak kesamaan, misalnya dalam sejarah dan budaya.
Kedekatan itulah yang menyebabkan Korea Utara menaruh perhatian terhadap ASEAN, terutama melalui ASEAN Regional Forum (ARF). Terkait dengan situasi di Semenanjung Korea, Ri menyampaikan bahwa negaranya selalu terbuka untuk berdialog atas dasar kesetaraan dan saling menghormati.
Dalam acara tersebut, Duta Besar Malaysia selaku Ketua ACP menyampaikan keyakinannya bahwa Menteri Ri Yong-ho akan meningkatkan hubungan Korea Utara dengan negara ASEAN.
Ri Yong-ho menggantikan Ri Su-yong yang dipromosikan menjadi anggota Politbiro WPK/Ketua Bidang Luar Negeri WPK dalam Kongres ke-7 WPK awal Mei lalu.
Menurut Irman A. Nasoetion, Sekretaris III Bidang Politik dan Ekonomi KBRI Pyongyang, jamuan makan malam yang juga dihadiri para pejabat senior Kementerian Luar Negeri Korea Utara dan staf kedutaan besar negara ASEAN tersebut berlangsung penuh persahabatan. “Menlu Ri Yong-ho menjawab pertanyaan para dubes, antara lain mengenai hasil Kongres ke-7 WPK dan situasi terkini Semenanjung Korea,” ujar Irman.
ACP, yang dibentuk pada April 2012, cukup aktif mengadakan kegiatan bersama di Korea Utara, antara lain pertemuan dengan para menteri Korea Utara dan pejabat WPK serta melakukan kunjungan ke berbagai tempat bersejarah.
NATALIA SANTI