TEMPO.CO, NewYork - Kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, angkat bicara mengenai penembakan gorila di Kebun Binatang Cincinnati pada akhir pekan lalu.
Trump mengatakan ia menyesali penembakan terhadap Harambe, gorila berusia 17 tahun, hingga tewas. Namun ia beranggapan petugas keamanan tidak punya banyak pilihan untuk menyelamatkan nyawa anak berusia 3 tahun yang berada dalam genggaman gorila
Trump, saat konferensi pers pada Selasa di New York, mengatakan, berdasarkan rekaman video, terlihat bahwa seakan Harambe hendak melindungi sang anak yang lolos dari pengawasan ibunya dan memasuki kandang gorila.
"Cara dia memegang anak itu hampir seperti seorang ibu menggendong bayi… Itu begitu indah," kata Trump, seperti yang dilansir NY Daily News pada 31 Mei 2016.
Namun taipan properti tersebut juga mengatakan bahwa dalam video itu terlihat gorila malang berusia 17 tahun seakan tengah menyeret sang bocah. Hal tersebut yang membuat petugas akhirnya terpaksa harus membunuh Harambe.
Penembakan terhadap gorila langka berjenis silverbacks tersebut telah mengundang kecaman dari banyak pihak. Pencinta hak-hak binatang membuat petisi di Change.org untuk memasukkan insiden tersebut ke ranah hukum.
Polisi tengah menyiapkan penyelidikan terhadap orang tua dari bocah 3 tahun tersebut, karena dianggap lalai mengawasi anak.
Di alam liar, gorila jantan dewasa silverbacks seperti Harambe adalah pemimpin dari kelompok gorila yang dikenal sebagai tentara.
NY DAILY NEWS | MIRROR | YON DEMA