TEMPO.CO, Sanaa - Pemberontak Houthi Yaman menembakkan misil ke wilayah perbatasan Arab Saudi, Jumat, 27 Mei 2016. Aksi ini dianggap sebagai pelanggaran gencatan senjata antara pemberontak dan pemerintah Yaman.
Saluran televisi pro-Houthi, Al-Masirah, Senin, 30 Mei 2016, mengatakan, pemberontak telah menembakkan misil jarak jauh ke wilayah Saudi. "Beberapa misil telah menghantam wilayah perbatasan Jizan. Aksi pertama kali terjadi bulan ini tersebut tidak menimbulkan korban," ujar pernyataan militer Saudi.
Baca Juga:
Gencatan senjata yang ditandatangani pemberontak dan pemerintah Yaman mulai berlaku sejak 10 April 2016, namun tidak berjalan mulus. Kedua belah pihak saling tuding melanggar kesepakatan. Konflik di Yaman melibatkan pemberontak Syiah Houthi melawan pendukung bekas presiden terusir yang didukung oleh Saudi dan Amerika Serikat.
Koresponden saluran televisi Al Arabiya News dalam laporannya pada Jumat, 27 mei 2016, melaporkan angkatan bersenjata Saudi berhasil menggagalkan satu serangan terhadap posisi mereka di Jizan.
"Pasukan Saudi membalas tembakan milisi Houthi di Al Khubah dan Tawai di Jizan," kata koresponden Al Arabiya News.
Beberapa hari lalu, Kementerian Dalam Negeri Saudi mengatakan salah satu tentara Saudi tewas dan tiga lainnya luka-luka ketika sebuah bom meledak di perbatasan dengan Yaman. "Ledakan ranjau bom itu menghantam kendaraan patroli di barat daya Provinsi Jaza," bunyi pernyataan Kementerian.
AL ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN