TEMPO.CO, Sydney - Seorang perempuan dikhawatirkan meninggal setelah diserang seekor buaya ketika berenang dengan temannya di pantai utara Queensland, Australia, Minggu malam, 29 Mei 2016. Anggota parlemen Australia dari Queensland, Warren Entsch, mengatakan korban harus disalahkan untuk serangan itu, bukan buayanya.
"Anda tidak bisa menentang kebodohan manusia. Ini adalah tragedi yang bisa dihindari. Anda hanya bisa sampai di sana dengan feri, dan terdapat tanda-tanda yang mengatakan hati-hati banyak buaya ganas. Jika Anda pergi di berenang pada pukul 10 malam, Anda akan dikonsumsi," kata Entsch.
Dua wanita berusia sekitar 40 tahun itu disebutkan tengah berjalan-jalan di Pantai Thornton, pedalaman utara Queensland sebelum memutuskan untuk berenang di daerah yang diketahui penuh dengan buaya itu.
"Ketika kejadian, wanita itu berenang bersama seorang teman perempuan pada jam 10.30 malam," kata polisi dalam sebuah pernyataan.
Polisi setempat, Russell Parker, mengatakan wanita yang diyakini adalah wisatawan dari Australia itu berada di dalam air ketika salah seorang dari mereka disambar buaya dengan rekannya berusaha keras menarik korban.
"Temannya mencoba menyeret dia ke pantai, tapi sayangnya tidak mampu melakukannya dan wanita itu kemudian hilang," katanya kepada ABC Online.
Sebuah helikopter penyelamat lengkap dengan peralatan pencitraan termal dikirim namun gagal mendeteksi korban. Parker mengatakan, wanita yang selamat itu mengalami luka kecil dan masih ketakutan serta sangat terkejut.
Buaya banyak berkembang biak di utara tropis Australia dan membunuh rata-rata dua orang setiap tahun.
Awal bulan ini, seorang nelayan yang terdesak melempar umpan obeng dan busi untuk melawan sekelompok buaya setelah temannya tenggelam ketika hewan itu membalikkan perahu kecil mereka dekat Darwin.
ABC.AU | CNN | YON DEMA