Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Serangan Hillary Clinton: Trump Tak Layak Jadi Presiden  

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Kandidat presiden, Hillary Clinton saat mengayapa pendukungnya dalam Super Tuesday di in Miami, 2 Maret 2016. AP/Gerald Herbert
Kandidat presiden, Hillary Clinton saat mengayapa pendukungnya dalam Super Tuesday di in Miami, 2 Maret 2016. AP/Gerald Herbert
Iklan

TEMPO.COChicago - Bakal calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, mengatakan Donald Trump tidak memenuhi syarat menjadi Presiden Amerika Serikat. Clinton mencap saingannya dari Partai Republik, Trump, sebagai “pemecah belah”, “berbahaya”, dan juga “tidak adil”. 

Dalam wawancara eksklusif dengan CNN di Park Ridge, Illinois, Amerika Serikat, Kamis, 19 Mei 2016, Clinton membeberkan perilaku Trump pada sejumlah isu politik di berbagai belahan dunia sebagai indikasi ketidaklayakan pengusaha itu memegang tampuk kekuasaan di negeri adidaya.

BACA JUGA
Kasus Kopi Maut: Gawat, Ini Alasan Jessica Bisa Lepas
Begini Adegan Mesra Nikita Willy dengan Putu Gede
 

Menurut Clinton, serangan Trump kepada politikus Inggris, kesediaannya berbicara dengan diktator Korea Utara Kim Jong-un, seruannya untuk Amerika Serikat mundur dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara, dan pernyataannya bahwa lebih banyak negara harus memiliki senjata nuklir itu memperburuk situasi.

"Saya tahu ini pekerjaan yang tidak mudah dan kita membutuhkan kemantapan serta kekuatan juga kecerdasan di dalamnya. Saya telah menyimpulkan dia tidak memenuhi syarat untuk menjadi Presiden Amerika Serikat," kata Clinton, istri mantan Presiden Bill Clinton.

Dalam kritiknya, Clinton juga mengatakan gagasan Trump yang melarang umat Islam memasuki Amerika adalah gagasan provokatif dan mengirimkan pesan tidak menghormati negara-negara sekutu Amerika Serikat yang mayoritas muslim.

"Ketika Anda menjadi Presiden Amerika, seluruh dunia akan melihat dan mendengar," ujar Clinton. “Jadi, ketika menghalangi umat muslim, Anda mengirim pesan kepada dunia dan Anda juga mengirimkan pesan kepada teroris. Donald Trump pada dasarnya digunakan sebagai perekrut lebih banyak orang untuk bergabung dengan terorisme.”

BACA JUGA
Menjelang Nikah, Ini Adegan Hot Sandra Dewi dan Calon Suami
Pemerkosaan Karyawati: Inilah SMS Rahasia Berujung Maut

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Trump lantas menanggapi pernyataan Clinton. "Fakta bahwa Hillary berpikir larangan muslim sementara, yang dia sebut sebagai larangan muslim, mempromosikan terorisme, ini membuktikan pernyataan Bernie Sanders benar. Dia mengatakan Clinton tidak memenuhi syarat untuk menjadi presiden," tutur Trump.

"Tanyakan kepada Hillary siapa yang meledakkan pesawat tadi malam—mengerikan, tragedi yang dapat dicegah," ucap Trump. "Dia memiliki penilaian yang buruk dan tidak layak mengabdi sebagai presiden pada kondisi yang peka dan sulit dalam sejarah negara kita."

Clinton mengaku tidak bakal merespons serangan Trump atas kasus perselingkuhan suaminya, Bill Clinton. "Saya tahu dia hanya memancing, dan saya tidak akan menanggapi,” kata Clinton. Sewaktu menjadi presiden, Bill sempat tersandung skandal seks dengan staf Gedung Putih, Monica Lewinsky.

CNN.COM | CHITRA PARAMAESTI (MAGANG)

BACA JUGA
Menjelang Nikah, Ini Adegan Hot Sandra Dewi dan Calon Suami
Pemerkosaan Karyawati: Inilah SMS Rahasia Berujung Maut


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

1 jam lalu

Ilustrasi hukuman cambuk di Iran. REUTERS
Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

Iran dikenal sebagai negara yang bergejolak. Suatu rezim menggunakan lembaga khusus untuk mengawasi dan membungkam oposisi


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

1 jam lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

3 jam lalu

Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Robert Wood, berbicara di Dewan Keamanan PBB pada 8 Desember 2023. REUTERS
PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

Seperti telah diperkirakan, Amerika Serikat menggunakan hak vetonya untuk menggagalkan upaya Palestina menjadi anggota tetap PBB.


5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

4 jam lalu

Sejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin berada di atas truk pick-up selama prSejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin da RPG saaat berada di atas truk pick-up selama protes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullahotes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullah
5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

Sejak revolusi 1979, Iran telah membangun jaringan proksi di seluruh Timur Tengah. Pengawal Revolusi Iran dan Pasukan elit Quds memberikan senjata, pelatihan dan dukungan keuangan kepada gerakan milisi tersebut.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

4 jam lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

14 jam lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memakai keffiyeh saat penyampaian pendapat di ICJ, Jumat, 23 Februari 2024. Sumber : istimewa
Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

Apa arti dari de-eskalasi khususnya dalam konteks politik dan konflik Iran-Israel? Menlu Retno Marsudi minta AS lebih berperan.


Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

1 hari lalu

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan berbicara dalam konferensi pers, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Tel Aviv, Israel, 15 Desember 2023. REUTERS/Violeta Santos Moura
Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

Pemerintah Amerika Serikat sedang berupaya menjatuhkan sanksi baru ke Iran sebagai bentuk balasan atas serangan Iran ke Israel pada akhir pekan lalu.


Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

1 hari lalu

Logo Biro Investigasi Federal terlihat di markas besar FBI di Washington, AS, 14 Juni 2018. REUTERS/Yuri Gripas
Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

FBI mengatakan bahwa pihaknya sudah membuka penyelidikan kriminal atas runtuhnya jembatan Baltimore.


DK PBB akan Putuskan Keanggotaan Penuh Palestina Hari ini, AS Ancam Veto?

1 hari lalu

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang penerapan Pasal 99 piagam PBB untuk mengatasi krisis kemanusiaan di tengah konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas di markas besar PBB di New York City, AS, 8 Desember 2023. REUTERS/Shannon Stapleton
DK PBB akan Putuskan Keanggotaan Penuh Palestina Hari ini, AS Ancam Veto?

AS secara aktif berupaya mencegah rancangan resolusi yang mendukung pemberian keanggotaan penuh di Dewan Keamanan PBB untuk Palestina.


FBI Buka Penyelidikan Ambrolnya Jembatan Baltimore, Begini Cara Mereka Bekerja

1 hari lalu

Pemandangan udara dari kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key, menyebabkannya runtuh di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Maryland National Guard/Handout via REUTERS
FBI Buka Penyelidikan Ambrolnya Jembatan Baltimore, Begini Cara Mereka Bekerja

Agen FBI melakukan penyelidikan dengan menaiki kapal kargo Dali atas izin pengadilan terhadap kasus jembatan Francis Scott Key atau Jembatan Baltimore