TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden EgyptAir Ahmed Adel baru menyadari puing pesawat yang ditemukan di sekitar Pulau Karpathos, Yunani, bukan bagian dari pesawat terbang EgyptAir dengan nomor penerbangan MS 804 yang jatuh pada Kamis dinihari, 18 Mei 2016.
“Kami koreksi pada penemuan puing yang telah diidentifikasi bahwa itu bukan bagian dari pesawat kami,” kata Adel, seperti dilansir CNN, Jumat, 19 Mei 2016.
Baca: Detik-detik Pesawat EgyptAir Jatuh
Setelah meralat pernyataannya itu, Adel mengatakan bahwa pencarian dan penyelamatan masih terus dilakukan. Ia menyebutkan bahwa EgyptAir tidak diikutsertakan dalam pencarian, juga tidak mendapatkan informasi dari otoritas Yunani dan militer Mesir.
Namun Adel tidak menjelaskan lebih lanjut mengapa sebelumnya ia mengatakan bahwa puing tersebut milik EgyptAir dan dari mana informasi itu ia dapat. Sebelumnya, juru bicara staf umum pertahanan nasional Yunani mengatakan sebuah pesawat pencarian milik Mesir melihat dua benda mengambang sejauh 210 mil tenggara dari Crete. Tidak jelas apakah obyek tersebut merupakan bagian dari puing-puing yang dijelaskan oleh Adel.
Banyak spekulasi bermunculan bahwa pesawat yang terbang dari Paris ke Kairo tersebut mendapat serangan teroris. “Sulit mengatakan bahwa bencana ini merupakan kegagalan teknis. Bukti sejauh ini menunjukkan ada tindakan yang disengaja,” ujar analis penerbangan CNN, Miles O’Brien.
Adapun Menteri Penerbangan Sipil Mesir Sharif Fathi menyatakan bahwa kegagalan teknis dan teror mungkin bisa terjadi. “Namun, jika Anda menganalisis situasi ini secara baik-baik, kemungkinan terkena serangan teror lebih tinggi daripada masalah teknis,” tutur Fathi.
CNN | FRISKI RIANA
BACA JUGA
Kasus Kopi Maut: Gawat, Ini Alasan Jessica Bisa Lepas
Begini Adegan Mesra Nikita Willy dengan Putu Gede