Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terungkap, Uni Eropa 'Suap' Afrika Cegah Imigran Masuk  

image-gnews
Sejumlah imigran asal Afrika berusaha mempertahankan diri mereka di ujung kapal yang tenggelam, saat membawa ratusan imigran menuju ke daratan Eropa. Hanya sejumlah orang yang berhasil selamat dari kejadian kapal tenggelam di 20 mil dari pantai utara Libya. dailymail.co.uk
Sejumlah imigran asal Afrika berusaha mempertahankan diri mereka di ujung kapal yang tenggelam, saat membawa ratusan imigran menuju ke daratan Eropa. Hanya sejumlah orang yang berhasil selamat dari kejadian kapal tenggelam di 20 mil dari pantai utara Libya. dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.COLondon - Satu dokumen rahasia yang bocor isinya mengejutkan. Isi dokumen itu mengungkapkan rencana pemimpin Uni Eropa bekerja sama dengan diktator Afrika untuk menghentikan imigran masuk ke Eropa.

Menurut dokumen rahasia tersebut, Uni Eropa menyiapkan dana 35 juta pound sterling atau Rp 685,5 miliar untuk digelontorkan kepada delapan negara Afrika, termasuk Sudan yang dipimpin Presiden Omar Hassan al-Bashir—yang dikenal akan kekejamannya. Sebagai imbalannya, mereka akan diminta mencegat pengungsi menuju Mediterania dan seterusnya. 

Uang tersebut akan digunakan selama tiga tahun dalam melatih polisi perbatasan dan mendirikan kamp-kamp penahanan, terutama di Sudan. Langkah-langkah lain termasuk memasang kamera pengintai, scanner, dan server untuk mendaftarkan pengungsi ke rezim Sudan.

Seperti dilansir Daily Mail pada 18 Mei 2016, dokumen tersebut dibocorkan ke publik oleh media terkenal Jerman, Der Spiegel, beberapa hari lalu.

Meskipun beberapa pejabat Eropa mengatakan bahwa perjanjian tersebut tidak akan merugikan, kritikus menyebutkan bahwa pemimpin Afrika—terutama Sudan—akan menggunakan kediktatorannya untuk mencegah imigran. "Rezim diktator di wilayah itu yang terkenal dengan pembantaian ratusan ribu orang kini dipercayakan untuk membendung aliran imigran ke Uni Eropa," kata Marina Peter, pegiat HAM Afrika asal Jerman.

Bashir, yang telah memerintah Sudan sejak 1989, dituduh oleh Pengadilan Kriminal Internasional yang berbasis di Den Haag (ICC) mendalangi genosida dan kekejaman lain dalam kampanye untuk menghancurkan pemberontakan di wilayah Darfur, Sudan barat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para ahli memperkirakan sedikitnya 200 ribu orang telah tewas, meskipun pemerintah Sudan mengatakan hanya 10 ribu orang yang tewas. ICC telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Bashir pada 2009 dan 2010, tapi belum pernah diindahkan.

Amnesty International juga menuduh dinas rahasia Sudan menyiksa anggota oposisi, sementara Amerika Serikat mengklaim rezim tersebut telah membiayai terorisme.

Sudan adalah rute utama transit para imigran negara-negara seperti Somalia, Republik Demokratik Kongo, Eritrea, dan Republik Afrika Tengah untuk melarikan diri. Dari sana, mereka akan berjalan ke Libya di mana mereka akan menaiki perahu untuk menyeberang melalui Mediterania ke Eropa.

DAILY MAIL | DER SPIEGEL | YON DEMA

Baca juga:
Karyawati Diperkosa & Ditusuk Gagang  Cangkul: Ini 3 Setan Pemicunya
Karyawati Diperkosa & Dibunuh: 31 Adegan, Pelaku Sempat Bercumbu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Komitmen Iklim Uni Eropa Dipertanyakan, Kredit Rp 4 Ribu Triliun Disebut Mengalir ke Perusak Lingkungan

3 hari lalu

Uni Eropa menegaskan keinginan menolak komoditas yang dihasilkan dengan membabat hutan dan merusak lingkungan
Komitmen Iklim Uni Eropa Dipertanyakan, Kredit Rp 4 Ribu Triliun Disebut Mengalir ke Perusak Lingkungan

Sinarmas dan RGE disebut di antara korporasi penerima dana kredit dari Uni Eropa itu dalam laporan EU Bankrolling Ecosystem Destruction.


4 Negara Eropa Ini Siap Mengakui Palestina sebagai Negara, Apa Alasannya?

4 hari lalu

Bendera Palestina berkibar di samping bendera PBB untuk pertama kali di Markas Besar PBB di Manhattan, New York, 1 Oktober 2015. Sidang majelis Umum PBB menyetujui keputusan untuk mengibarkan bendera Palestina dan Vatikan. REUTERS/Andrew Kelly
4 Negara Eropa Ini Siap Mengakui Palestina sebagai Negara, Apa Alasannya?

Empat negara Eropa ini bersiap-siap untuk mengakui Palestina sebagai negara meski itu mengundang kemarahan Israel.


Dari India hingga Ukraina, Begini Reaksi Dunia atas Penembakan di Gedung Konser Moskow

6 hari lalu

Petugas penegak hukum Rusia berjaga di dekat tempat konser Balai Kota Crocus yang terbakar menyusul insiden penembakan, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Dari India hingga Ukraina, Begini Reaksi Dunia atas Penembakan di Gedung Konser Moskow

Berikut beberapa reaksi dunia terhadap penembakan maut di gedung konser Moskow, mulai dari India, Ukraina hingga Uni Eropa


Menlu UE: Gaza Bukan Lagi 'Penjara Terbuka', tapi 'Kuburan Terbuka'

10 hari lalu

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Menlu UE: Gaza Bukan Lagi 'Penjara Terbuka', tapi 'Kuburan Terbuka'

Kepala diplomat UE Josep Borrell mendesak Israel untuk mengizinkan pengiriman makanan ke Gaza melalui darat sesegera mungkin.


Sikap Uni Eropa Berubah terhadap Israel, Apa Saja Kritik Terhadap Negara Zionis itu?

14 hari lalu

Warga Palestina berjalan dalam bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di tengah konflik Hamas dan Israel di Rafah, 9 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Sikap Uni Eropa Berubah terhadap Israel, Apa Saja Kritik Terhadap Negara Zionis itu?

Uni Eropa mulai kritik Israel setelah sebelumnya sempat cenderung mendukung Israel. Berikut fakta-faktanya.


Tuduhan Israel terhadap UNRWA hingga Kini Belum Terbukti, Apa Reaksi Para Donor?

14 hari lalu

Pekerja Palestina berdiri di samping kotak bantuan yang berlumuran darah, di pusat distribusi bantuan UNRWA setelah serangan Israel, saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Tuduhan Israel terhadap UNRWA hingga Kini Belum Terbukti, Apa Reaksi Para Donor?

Israel belum juga memberikan bukti atas tuduhannya terhadap UNRWA, beberapa donor telah mengaktifkan kembali pendanaan mereka.


Uni Eropa Ingin Amerika Serikat Lebih Banyak Menekan Israel

14 hari lalu

Josep Borrell, Kelapa Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa. Sumber: AFP via Getty Images/politico.eu
Uni Eropa Ingin Amerika Serikat Lebih Banyak Menekan Israel

Uni Eropa minta Amerika Serikat memberi banyak tekanan pada Israel agar mau membuka lebih banyak pintu-pintu masuknya bantuan ke Gaza.


Perdana Menteri Spanyol Dorong Uni Eropa Mengakui Negara Palestina, Berikut Profil Pedro Sanchez

15 hari lalu

Pedro Sanchez, Perdana Menteri Spanyol. Sumber: politica.elpais.com/Wikipedia
Perdana Menteri Spanyol Dorong Uni Eropa Mengakui Negara Palestina, Berikut Profil Pedro Sanchez

Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez mengusulkan pengakuan Negara Palestina pada 2027 kepada Majelis Rendah Parlemen Spanyol dan Uni Eropa.


Pejabat Uni Eropa: Israel Gunakan Kelaparan sebagai Senjata Perang di Gaza

16 hari lalu

Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Josep Borrell saat diwawancara usai pertemuan G20 Bali, 8 Juli 2022. Sumber Daniel Ahmad/Tempo
Pejabat Uni Eropa: Israel Gunakan Kelaparan sebagai Senjata Perang di Gaza

Kepala diplomat Uni Eropa Josep Borrell menegaskan Israel menggunakan kelaparan untuk mengobarkan perang di Gaza


Uni Eropa Desak Israel Berhenti Halangi Akses Bantuan ke Gaza

16 hari lalu

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Uni Eropa Desak Israel Berhenti Halangi Akses Bantuan ke Gaza

Petinggi Uni Eropa Josep Borrell menuding Israel bertanggung jawab atas krisis kemanusiaan di Gaza dengan menghalangi pengiriman bantuan