TEMPO.CO, Washington - Presiden Amerika Serikat Barack Obama memberikan ucapan selamat kepada Rodrigo Duterte atas kemenangannya dalam pemilihan Presiden Filipina pada 9 Mei 2016.
Pernyataan pers Gedung Putih menjelaskan, dalam pembicaraan telepon dengan Duterte pada Selasa, 17 Mei 2016, Obama tidak menyinggung pernyataan Duterte mengenai janjinya untuk membuka pintu bagi paham komunisme, termasuk merangkul pemberontak komunis duduk di Kongres. Komunisme adalah paham yang sangat dibenci Amerika.
Obama memuji rekor partisipasi pemilih Filipina yang mencapai 81,62 persen. Ini merupakan tanda "demokrasi yang hidup" di negara itu.
Pujian Obama bertentangan dengan pernyataan pejabat dan media Barat. Sebelumnya, sebagaimana dikutip dari laman Asian Correspondent, wakil penasihat keamanan nasional Obama, Ben Rhodes, mengatakan dalam sebuah seminar di Washington bahwa Amerika menyadari kontroversi yang ditimbulkan Duterte. Namun Rhodes memastikan ada harapan untuk mewujudkan kemajuan.
"Ini adalah pemerintahan baru dan kami ingin mendengar secara langsung apa prioritas mereka," kata Rhodes sekaligus menekankan bahwa Washington ingin melihat upaya negara itu untuk terus menghormati aturan hukum dan memerangi korupsi.
Duterte sendiri telah menyatakan akan mengakhiri kejahatan dan korupsi dengan segala cara, termasuk kekerasan.
Majalah TIME menjuluki Duterte sebagai “The Punisher”. Dia dituduh kerap main hakim sendiri di Davao, kota tempat dia menjadi wali kota selama lebih dari 22 tahun. Bahkan dia dianggap secara terbuka mengancam akan membunuh anggota sindikat kriminal dan anak-anaknya sendiri jika mereka menggunakan narkoba.
Sebuah video aneh hasil editan dibuat dan diunggah oleh pengguna EMARHU ke YouTube pada Februari lalu. Video itu menunjukkan Duterte memenangi pemilu, diikuti oleh Presiden Obama di telepon mengucapkan selamat kepada “tim” dan mengundang mereka ke Gedung Putih.
"Ini adalah apa yang akan (terjadi)… lihat sendiri. Selamat datang presiden baru kami, PDigong," demikian keterangan video itu.
ASIAN CORRESPONDENT | MECHOS DE LAROCHA