TEMPO.CO, Manila - Rodrigo Duterte, presiden terpilih Filipina, menawarkan posisi di kabinetnya untuk pendiri Partai Komunis Filipina, Jose Maria Sison, yang memimpin pemberontakan bersenjata.
Duterte, yang berusaha membangun kepercayaan dalam pemerintahannya, menawarkan posisi Kementerian Tenaga Kerja, Lingkungan, Reformasi Agraria, dan Kesejahteraan Sosial kepada Partai Komunis Filipina (CCP), yang telah berjuang sejak didirikan pada akhir 1960.
"Satu dari (tampuk) kementerian tersebut akan diberikan kepada mereka," kata Duterte saat briefing di salah satu televisi di Kota Davao, Senin kemarin.
Duterte menambahkan, penawaran tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah menghidupkan kembali pembicaraan untuk mengakhiri pemberontakan lima dekade yang telah menewaskan sekitar 40 ribu orang, dan terhenti selama masa pemerintahan presiden keluarga Benigno Aquino.
Duterte juga telah mengumumkan rencana pembebasan semua tahanan politik sebagai bagian dari upaya untuk membangun kepercayaan terhadap pemerintahannya.
Ada sekitar 3.200 pejuang dari Tentara Rakyat Baru, sayap bersenjata CPP, berdasarkan data pada akhir 2014. Jumlah tersebut berkurang jauh dari 26 ribu anggota pada akhir 1980-an.
Mereka memperoleh pendapatan dengan mengenakan pajak perusahaan di daerah tempatnya beroperasi dan akan membakar fasilitas orang-orang yang menolak untuk membayar. Pemberontak secara sporadis juga menyerang militer dan pos-pos polisi, terutama di pedesaan.
Pada Februari, tiga tentara tewas dalam bentrokan dengan pemberontak komunis di Provinsi Compostela Valley di Mindanao. Tujuh marinir terluka terkena alat peledak di Provinsi Sulu. Pada Oktober, para pemberontak membakar alat berat milik Nickel Asia Corp di Provinsi Isabela, utara Manila.
Yang terbaru, pada Sabtu pekan lalu, pemberontak membunuh tiga tentara Filipina dan melukai dua lainnya yang tengah berpatroli di Pulau Negros.
CHANNEL NEWS ASIA|PHILL STAR|YON DEMA