Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nelson Mandela Napi Paling Terkenal di Dunia, Dibui 27 Tahun

image-gnews
Nelson Mandela memperingati pergantian milenium di bekas selnya di Pulau Robben, 31 Desember 1999. REUTERS/Mike Hutchings
Nelson Mandela memperingati pergantian milenium di bekas selnya di Pulau Robben, 31 Desember 1999. REUTERS/Mike Hutchings
Iklan

TEMPO.CO, Cape Town- Nelson Mandela adalah Presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan. Dia menghabiskan 27 tahun penjara karena dianggap berusaha menggulingkan pemerintah pro-apartheid.

Lahir pada 18 Juli 1918 di Transkei, Afrika Selatan dengan nama Rolihlahla Mandela. Ia kemudian diberi nama Nelson oleh guru di sekolah. Ayahnya, Henry Mandela adalah kepala suku Tembu, meninggal saat Mandela  berusia 9 tahun.

Nelson mengemban pendidikan di sekolah misi milik Katolik. Ia kemudian melanjutkan pendidikan ke Fort Hare University untuk belajar hukum. Namun dia terpaksa putus kuliah pada 1939 setelah ikut dalam aksi protes mahasiswa tentang sistem pendidikan.

Dia kemudian berangkat ke kota Johannesburg untuk melanjutkan studinya dan menjadi pengacara pada tahun 1942.

Baca juga: Terungkap, CIA di Balik Pemenjaraan Nelson Mandela

Ketika Mandela tumbuh dewasa, dia mulai tergerak untuk memberontak saat melihat warga kulit hitam semakin ditindas di Afrika Selatan. Pemerintah yang berkuasa saat itu adalah warga kulit putih. Tidak ada warga kulit hitam yang menjadi pejabat ataupun orang kaya, mereka rata-rata bekerja sebagai pembantu, buruh di pertanian dan di pabrik-pabrik serta tambang emas.

Pada tahun 1944, Nelson Mandela bergabung dengan Kongres Nasional Afrika atau ANC. ANC mempunyai cita-cita bahwa warga kulit hitam Afrika Selatan memiliki hak yang sama seperti kulit putih.

Pada tahun 1948, pemerintah Afrika Selatan kemudian membuat undang-undang baru untuk memisahkan orang kulit putih dan orang kulit hitam. Sistem baru itu disebut 'apartheid'.

Apartheid memaksa orang kulit putih dan non-kulit putih hidup di wilayah yang terpisah. Orang kulit putih dan orang kulit hitam tidak bisa menikah, berbagi meja di restoran, atau duduk bersama di bus. Anak hitam dan anak-anak kulit putih pergi ke sekolah yang berbeda.

Baca juga: CIA di Balik Penangkapan Mandela Diungkap di Film Ini

Mandela bersama dengan sahabatnya, Oliver Tambo kemudian mendirikan firma hukum kulit hitam Afrika Selatan pertama dan membantu orang miskin.

Mandela kemudian dipercayakan memimpin orang-orang muda di ANC. Di ANC terdapat banyak orang kulit putih serta orang-orang kulit hitam yang berbicara menentang apartheid.

Mandela yang mengagumi Gandhi (pejuang kemanusiaan asal India) menggunakan protes damai seperti di India untuk menyingkirkan apartheid. Tapi pada 1956, Mandela dan 155 orang lainnya ditangkap dan baru dibebaskan pada 1961.

Setelah keluar, Mandela menjadi pemimpin pasukan rahasia yang dikenal sebagai Umkhonto we Sizwe atau 'Tombak Bangsa'. Dia diburu oleh polisi, dan harus bersembunyi dan menggunakan penyamaran. Dia melakukan perjalanan ke negara lain untuk meminta bantuan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada tahun 1962, Nelson Mandela ditangkap lagi. Ia dituduh sabotase dan merencanakan untuk menggulingkan pemerintah. Pada tahun 1964 saat berusia 46 tahun, dia diberi hukuman seumur hidup.

Mandela dikirim ke penjara di Pulau Robben. Para pemimpin ANC lainnya juga di penjara di tempat itu, termasuk Walter Sisulu. Mandela menghabiskan 18 tahun di Pulau Robben. Dia harus melakukan kerja keras. Dia diizinkan bertemu satu pengunjung setiap 6 bulan. Mandela menjadi narapidana paling terkenal di dunia. Dia tidak menyerah. Bahkan penjaga penjara mengaguminya.

Akhirnya, pada tahun 1988, pemerintah Afrika Selatan mulai melakukan perubahan. Salah satu perubahan adalah membiarkan siswa kulit hitam berkuliah di universitas kulit putih.

Baca juga: Pemimpin Pemberontak Afganistan Ini Ternyata Sekutu CIA

Pada tahun 1990, presiden baru Afrika Selatan, FW de Klerk membebaskan Nelson Mandela. keduanya kemudian setuju untuk mengakhiri pertempuran. Mandela meminta semua warga Afrika Selatan untuk bekerja bersama dalam damai.

Pada tahun 1991, Mandela menjadi pemimpin ANC. Pada pemilu tahun 1994, semua orang kulit hitam di Afrika Selatan dapat memilih untuk pertama kalinya. ANC memenangkan pemilihan. Sebuah pemerintahan baru mengambil alih. Pada  Mei 1994, Nelson Mandela menjadi presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan.

Mandela disambut di seluruh dunia sebagai negarawan besar (pemimpin dunia). Ia diberi banyak penghargaan.  Mandela menulis sebuah buku tentang perjuangannya yang berjudul 'Long Walk to Freedom'.

Masa jabatan presiden Nelson Mandela berakhir pada tahun 1999. Dari tahun 2004, ia pensiun dari politik, untuk menikmati hidup tenang bersama keluarganya.

Mandela menikah tiga kali. Pernikahan pertamanya berakhir pada tahun 1957. Dia dan istri keduanya, Winnie, bercerai pada 1996. Pada usia 81, ia menikahi Rahmat Machel, sebelum akhirnya meninggal  pada 5 Desember 2013 setelah menderita sakit paru-paru.

Mandela menjadi terkenal karena pertarungan panjang melawan pemerintahan yang buruk dan rasis. Ia menjadi pahlawan bagi orang di seluruh dunia. Sebagai Presiden Afrika Selatan, ia dihormati karena keberanian dan kebijaksanaan dalam membuat warganya untuk hidup dalam damai.

Seorang mantan agen CIA Donald Rickard akhirnya mengakui bahwa CIA di balik pemenjaraan Mandela tahun 1960-an. Amerika Serikat bermaksud menghentikan perjuangan Mandela karena dianggap akan memicu perang di Afrika Selatan. 

"Dia dapat memicu perang di Afrika Selatan, karena itu AS harus menghentikan gerakannya," kata Donald Rickard, seorang diplomat AS di Afrika Selatan sekalius agen CIA kepada The Sunday Times.

BBC| DW | GUARDIAN|YON DEMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Nelson Mandela Akan Tersenyum Sambut Putusan ICJ Lawan Israel

28 Januari 2024

Nelson Mandela berpelukan dengan Yasser Arafat, 27 Februari 1990. REUTERS/Howard Burditt/File Photo
Nelson Mandela Akan Tersenyum Sambut Putusan ICJ Lawan Israel

Afrika Selatan mengatakan Nelson Mandela akan bahagia dengan putusan Mahkamah Internasional soal genosida oleh Israel di Gaza.


Magubane, Fotografer Perekam Kekejaman Apartheid di Afrika Selatan Berpulang

2 Januari 2024

Jurnalis foto veteran Peter Magubane mengedit foto di rumahnya di Johannesburg, Afrika Selatan, 10 Februari 2016. REUTERS/Siphiwe Sibeko/File foto
Magubane, Fotografer Perekam Kekejaman Apartheid di Afrika Selatan Berpulang

Peter Magubane, fotografer yang menyoroti perjuangan warga kulit hitam Afrika Selatan di bawah apartheid, meninggal dalam usia 91 tahun.


Mengenang Nelson Mandela, Bapak Demokrasi Afrika Selatan Meninggal 10 Tahun Lalu

6 Desember 2023

Saat menghadapi hukuman mati, Nelson Mandela berbicara dari beranda atas Pengadilan Rivonia, April 1964:
Mengenang Nelson Mandela, Bapak Demokrasi Afrika Selatan Meninggal 10 Tahun Lalu

Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela menerima lebih dari 250 penghargaan internasional sepanjang hidupnya, termasuk Nobel Perdamaian 1993.


Satu Dekade Kematian Nelson Mandela, Warisan Pro-Palestina Masih Terus Hidup

5 Desember 2023

Nelson Mandela berpelukan dengan Yasser Arafat, 27 Februari 1990. REUTERS/Howard Burditt/File Photo
Satu Dekade Kematian Nelson Mandela, Warisan Pro-Palestina Masih Terus Hidup

Dibebaskan dari hukuman 27 tahun penjara, ikon anti-apartheid Nelson Mandela memeluk Yasser Arafat, sebuah dukungan terhadap perjuangan Palestina.


Anies Baswedan Ingin Makan Malam Bersama Tiga Tokoh Ini, Siapa Saja Mereka?

5 Desember 2023

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyampaikan orasi kepada relawan di Gor Gondrong, Cipondoh, Kota Tangerang, Sabtu 2 Desember 2023. Acara tersebut dihadiri ribuan relawan se-Kota Tangerang dari partai pengusung pasangan Capres-Cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
Anies Baswedan Ingin Makan Malam Bersama Tiga Tokoh Ini, Siapa Saja Mereka?

Capres Anies Baswedan menjawab pertanyaan peserta FPCI Sabtu lalu, tentang tiga orang yang ingin ia datangi untuk makan malam. Siapa saja?


Pesan The Elders untuk Biden: Dukung Israel di Gaza Lemahkan Kredibilitas AS di Seluruh Dunia

17 November 2023

Mantan Gubernur California Jerry Brown (kiri), mantan Presiden Irlandia Mary Robinson (tengah), dan mantan Sekretaris Jenderal AS Ban Ki-moon mengungkapkan Jam Kiamat 2020.[Bulletin of the Atomic Scientists/siencemag.org]
Pesan The Elders untuk Biden: Dukung Israel di Gaza Lemahkan Kredibilitas AS di Seluruh Dunia

The Elders - sekelompok mantan pemimpin global --mendesak Biden bahwa penghancuran Israel di Gaza mempertaruhkan "kredibilitas AS di seluruh dunia."


Cicit Nelson Mandela Serukan Dukungan untuk Palestina

15 November 2023

Cucu Nelson Mandela (dari kiri) Adjoa Amuah, Mbuso, Zondwa dan Tukwini bekerja di sebuah kebun ketika merayakan ulang tahun Mandela dengan pelayanan publik selama 67 menit untuk mengenang 67 tahun langkah kemanusiaan Mandela dengan berani melawan pemerintahan kulit putih dan menanamkan toleransi antar ras ketika ia menjabat sebagai Presiden, di panti asuhan SOS di Mamelodi, di luar Pretoria, Afrika Selatan, Kamis (18/7). REUTERS/Siphiwe Sibeko
Cicit Nelson Mandela Serukan Dukungan untuk Palestina

Nelson Mandela pernah mengutarakan rasa terima kasih karena dulu masyarakat Palestina pernah memberikan dukungan saat dia mengalami masa sulit


Dicintai Mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela, Begini Sejarah Batik hingga Mendunia

1 November 2023

Nelson Mandela dikenal sangat menyukai pakaian bermotif batik dari Indonesia. Ia sering terlihat mengenakan batik pada kunjungan resmi yang sering dilakukannya. Citypress.co.za
Dicintai Mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela, Begini Sejarah Batik hingga Mendunia

Nelson Mandela cinta dengan batik dan mempromosikan kemeja batik di kancah internasional melalui perhelatan sidang PBB.


Sejak Kapan Batik Digunakan sebagai Kemeja Pria?

1 November 2023

Presiden Jokowi menunjuk salah satu kemeja batik pilihannya saat mengunjungi Pasar Grosir Setono, Kota Pekalongan, Kamis, 22 November 2018. Foto: Biro Pers Setpres
Sejak Kapan Batik Digunakan sebagai Kemeja Pria?

Sejarah batik diolah menjadi kemeja dimulai saat kepemimpinan Presiden Soeharto.


14 Tahun Hari Batik Nasional, Tokoh-tokoh Dunia Mengenakan Batik

2 Oktober 2023

Nelson Mandela dikenal sangat menyukai pakaian bermotif batik dari Indonesia. Ia sering terlihat mengenakan batik pada kunjungan resmi yang sering dilakukannya. Citypress.co.za
14 Tahun Hari Batik Nasional, Tokoh-tokoh Dunia Mengenakan Batik

Memperingati Hari Batik Nasional pada 2 Oktober 2023, berikut beberapa tokoh dunia pernah mengenakan batik sampai kemudian menggemarinya.