TEMPO.CO, Manila-Kelompok militan Filipina Abu Sayyaf yang memenggal kepala pria Kanada bulan lalu, mengancam akan membunuh seorang sandera lagi jika uang tebusan jutaan dolar tidak dibayar dengan batas waktu 13 Juni 2016.
Video ancaman terbaru yang disiarkan gerakan Abu Sayyaf tersebut, menunjukkan warga Kanada, Robert Hall dan warga Norwegia, Kjartan Sekkingstad, memakai baju oranye di dalam hutan serta dikelilingi pria bersenjata.
Seperti yang dilansir ABC.AU pada 16 Mei 2016, kelompok yang telah disalahkan atas serangan teror terburuk dalam sejarah Filipina tersebut, mengatakan akan membunuh seorang sandera jika uang tebusan tidak diterima.
Teks pada video tersebut yang disiarkan situs pemantauan kekerasan, SITE Intelligence Group, menyatakan Abu Sayyaf menuntut sebesar 600 juta peso (Rp 172 miliar).
April lalu, Abu Sayyaf membunuh John Ridsdel setelah tenggat waktu membayar uang tebusan terlewati. Ridsdel, Hall, Sekkingstad, dan kekasih Hall yang merupakan warga Filipina, diculik pada tahun 2015 dari sebuah resor di pulau Samal, ratusan kilometer dari markas Abu Sayyaf.
Meskipun para pemimpinnya telah berjanji setia kepada ISIS, analis mengatakan mereka lebih terfokus pada menguntungkan penculikan-untuk-uang tebusan daripada menyiapkan sebuah kekhalifahan.
Kelompok ini diyakini hanya memiliki beberapa ratus gerilyawan tetapi telah bertahan dari sejumlah gempuran militer Filipina yang didukung Amerika Serikat.
Abu Sayyaf juga diyakini masih menahan empat warga Malaysia, pengamat burung Belanda dan empat orang Filipina, setelah membebaskan empat warga Indonesia pekan lalu.
THE STAR|ABC.AU|YON DEMA