TEMPO.CO, Paris - Menteri Keuangan Prancis Michel Sapin secara mengejutkan akhirnya mengaku telah melakukan pelecehan seksual terhadap seorang wartawati. Pengakuan tersebut dilakukan setelah ia sempat dua kali membantah.
Sapin mengakui perbuatannya tersebut melalui pernyataan yang diberikan pada Selasa, 10 Mei 2016, bahwa dia telah melakukan perbuatan yang tidak seharusnya. Sapin lantas meminta maaf atas perilakunya tersebut tapi mengaku bahwa ia tidak bermaksud melakukan pelecehan ataupun kekerasan seksual.
Menurut Sapin, ia berada dalam tekanan sejak publikasi dari sebuah buku tentang penyimpangan dalam politik Prancis bulan lalu. Dalam buku itu tertulis bahwa Sapin menarik karet celana dalam wartawati bersangkutan saat ia membungkuk untuk mengambil pena di forum ekonomi dunia tahun lalu di Davos.
"Selama kunjungan pada Januari 2015 ke Davos, di depan 20 orang, saya menegur seorang wartawan wanita tentang pakaian sambil meletakkan tangan saya di celana dalamnya," kata Sapin, seperti yang dilansir Guardian, pada 11 Mei 2016.
Sapin, sekutu terdekat Presiden Sosialis Francois Hollande, mengatakan maksud baiknya tersebut ditanggapi wartawati tersebut dengan amarah, sehingga dia sungguh-sungguh meminta maaf kepadanya.
"Saya tidak berniat bertindak agresif, tapi terkejut ketika dia mengatakan bahwa kata-kata dan perbuatan saya itu tidak wajar. Karena itu, saya memohon maaf."
Sapin mengatakan, dalam situasi saat ini, dia harus mengeluarkan pernyataan untuk menjelaskan apa yang terjadi setelah tekanan yang meningkat menyusul beberapa politikus perempuan, wartawan, dan aktivis berbicara pada awal minggu ini melawan pelecehan seksual serius dalam politik Prancis.
Pengunduran diri wakil presiden majelis rendah parlemen dari Partai Hijau, Denis Baupin, yang dituduh melakukan pelecehan seksual, telah memicu perdebatan baru mengenai isu politik di Prancis.
GUARDIAN | YON DEMA