TEMPO.CO, Jakarta - George Zimmerman menjual pistol yang digunakannya untuk menembak mati remaja bernama Trayvon Martin. Pistol itu dijual di situs jual-beli online di Amerika Serikat. Martin dibunuh Zimmerman di Florida, Amerika Serikat, pada Februari 2012.
Zimmerman mengatakan pistol yang seharusnya dijadikan alat bukti itu dia dapatkan kembali dari Departemen Kehakiman Amerika Serikat. Pistol tersebut sebelumnya disita pengadilan setelah digunakan Zimmerman untuk membunuh Martin.
Dengan menjual pistol itu, Zimmerman merasa dapat melangkah ke depan dan melupakan masa kelamnya. "Jika saya menjualnya dan itu terjual, saya telah melewati masa lalu saya. Ini aman bagi anak-cucu saya yang tidak akan pernah melihatnya lagi,” ujarnya, seperti dilansir Al-Jazeera, 12 Mei 2016.
Unggahan Zimmerman di situs jual-beli online seketika dihapus pihak pengelola situs, tanpa ada penjelasan. Pistol itu ditawarkan mulai US$ 5.000. Pada unggahan itu, Zimmerman mencantumkan pesan bahwa uang hasil penjualan akan disumbangkan ke organisasi antisenjata api.
Zimmerman didakwa membunuh Martin. Namun ia dinyatakan bebas dari segala tuduhan dalam sidang di Sanford, Florida, Sabtu, 13 Juli 2013, waktu setempat. Jaksa mendakwa Zimmerman menembak mati Martin pada 26 Februari 2012, saat Martin berjalan di lingkungan terdakwa.
Martin diduga kuat menjadi korban prasangka rasial. Ketika itu, Martin, yang baru saja membeli minuman dan permen, melewati lingkungan tempat tinggal Zimmerman. Zimmerman langsung menelepon 911 dan menyatakan melihat pria yang mencurigakan.
Operator 911 meminta Zimmerman tak berbuat apa pun hingga polisi tiba. Namun, saat polisi tiba di lokasi, mereka menemukan Martin sudah tergeletak dengan luka tembak di dada. Zimmerman mengaku menembak Martin dengan dalih melindungi diri.
Pengacara Zimmerman juga menuturkan terdakwa menembak korban untuk melindungi diri. Sebabnya, Martin diduga memukul terdakwa dan membenturkan kepalanya ke trotoar sembari berusaha merebut senjata dari tangan penjaga lingkungan itu.
ALJAZEERA | BBC | GHOIDA RAHMAH