TEMPO.CO, Kairo - Abdel Fattah el-Sisi ingin mempertahankan kekuasaannya sebagai Presiden Mesir lebih lama. Bekerja sama dengan anggota parlemen propemerintah, Sisi berupaya mengamandemen konstitusi negara dengan memperpanjang masa jabatannya menjadi enam tahun, dari sebelumnya empat tahun.
"Anggota DPR yang dekat dengan presiden telah mulai mempersiapkan perubahan konstitusi, yang akan dibicarakan pada parlemen selama sesi legislatif berikutnya, dimulai pada September," kata sumber-sumber politik.
"Perubahan pada dasarnya bertujuan untuk memperpanjang batas masa jabatan presiden menjadi enam tahun, bukan empat."
Sebelum perubahan konstitusi diumumkan secara resmi, pemerintah juga akan secara besar-besaran meluncurkan kampanye media pada Juni, mempromosikan ambisi megaproyek Sisi dan prestasinya selama dua tahun terakhir.
"Pejabat pemerintah telah menyarankan Sisi, bahwa ini adalah saat yang tepat (untuk mengumumkan perubahan) karena media promosi akan mengembalikan dukungan rakyat, yang telah menurun," tambah sumber-sumber anonim itu.
Upaya Sisi diyakini bakal terwujud. Sebagaimana dikutip dari laman Al Araby, parlemen Mesir didominasi pendukung pemerintah-aliansi lebih dari 400 anggota parlemen yang setia kepada Sisi. Mereka telah mendukung ratusan aturan yang dikeluarkan Sisi melalui keputusan presiden.
Konstitusi Mesir merupakan hasil referendum pada Januari 2014 setelah mantan presiden Mohammad Morsi digulingkan kudeta militer. Pasal 140 konstitusi yang berkaitan dengan masa jabatan presiden mengatakan, "Presiden Republik akan dipilih untuk jangka waktu empat tahun kalender, terhitung sejak hari setelah berakhirnya masa presiden terdahulu. Presiden hanya dapat dipilih kembali satu kali."
Sisi sendiri baru menjabat sebagai presiden pada Juni 2014, hampir setahun setelah ia sebagai panglima militer yang memimpin tersingkirnya Morsi, presiden pertama yang dipilih secara langsung oleh warga Mesir dan anggota Ikhwanul Muslimin, kelompok yang sekarang dilarang di Mesir.
Sejak berkuasa, Sisi telah memerintahkan penangkapan ribuan pendukung Morsi serta sejumlah aktivis pro-demokrasi yang memicu pemberontakan 2011 terhadap kekuasaan 29 tahun autokrat Hosni Mubarak.
Aparat berwenang Mesir menindak sejumlah aktivis, wartawan, dan pengacara yang melakukan protes. Pada Senin, 9 Mei 2016, polisi menangkap empat anggota kelompok satire yang mengejek Sisi dan pendukungnya dalam video yang diunggah di media sosial.
AL ARABY | MECHOS DE LAROCHA