TEMPO.CO, London - Seorang pengemudi pemula dijebloskan ke penjara karena menggunakan Bluetooth untuk menyontek saat ujian teori mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM).
Pria berusia 39 tahun bernama Talat Arab itu dijatuhi hukuman penjara 6 bulan atas dakwaan menggunakan benda untuk melakukan kecurangan.
Baca Juga:
Ia mendapatkan pesan rahasia dari seseorang di luar ruangan ujian, yang membantunya menjawab soal-soal yang sulit.
Arab, yang berasal dari Oak Drive, Saltley, mengikuti ujian teori SIM di Birmingham, Desember lalu. Para pengawas melihat ada yang mencurigakan setelah ia bertingkah aneh. Ujian itu kemudian dihentikan dan ia diusir keluar dari ruangan.
Tapi, pada 8 Januari, Arab kembali mendaftarkan diri mengikuti ujian SIM. Ia pun langsung ditangkap saat tiba di lokasi.
Pada 5 Mei 5, Arab mengaku bersalah atas dakwaan tersebut dan ia mengungkapkan pernah melakukan empat pelanggaran lalu lintas.
Andy Rice, Kepala Urusan Kecurangan dan Integritas di Pusat Ujian SIM di Birmingham, mengatakan, “Meski kasus kecurangan menggunakan Bluetooth sangat jarang terjadi dalam kaitannya dengan 1,8 juta ujian teori yang dilakukan setiap tahun, kami tetap menanggapinya secara serius dan bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk menghukum para pelaku.”
“Para staf pusat ujian teori SIM telah dilatih untuk menemukan tanda-tanda adanya tindakan kecurangan.”
Selain Bluetooth, polisi juga menemukan sejumlah alat yang digunakan untuk melakukan kecurangan, seperti pulpen, jam tangan, pakaian, topi, kalkulator, penghapus, dan jepit rambut yang harganya berkisar 60-250 pound sterling atau Rp 1,1-4,7 juta.
MIRROR | A. RIJAL
Baca juga:
Pemerkosa Yuyun: Dibui 10 Tahun, Rok Jadi Bukti, Ini Mereka!
Inilah 5 Hal yang Amat Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby