TEMPO.CO, Ankara - Pemerintah Turki membuat sebuah pengakuan tak biasa, membenarkan kabar bahwa negerinya telah mengirimkan pasukan khusus ke wilayah Suriah untuk membungkam militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Wartawan Al Jazeera, Stefanie Dekker, yang melaporkan dari Gazientep dekat perbatasan Turki-Suriah, mengatakan, pengumuman yang disampaikan kepada publik itu tidak biasa dilakukan oleh Turki. Pengumuman itu berisi bahwa pasukan khusus Turki telah melakukan operasi di luar perbatasan negara.
"Mungkin mereka mencoba memberikan pesan bahwa pengumuman in bukanlah sesuatu yang sangat rahasia," kata Dekker.
Dia mengatakan, operasi militer itu dimaksudkan untuk menghentikan serangan yang hampir dilancarkan saban hari ke Kilis, wilayah di perbatasan Provinsi Turki, Kawsan ini kerap dihantam roket dari daerah Suriah yang dikuasai oleh militan ISIS.
Secara terpisah, militer Turki mengatakan, mereka telah membunuh lebih dari 55 pejuang ISIS di Baragitah, kawasan di utara Suriah pada Sabtu, 7 Mei 2016. Menurut laporan media Turki, selama militer berperasi di sana mereka menghancurkan tiga kendaraan dan tiga peluncur roket milik ISIS.
Lebih dari 20 orang tewas dan puluhan lainnya cedera dalam serangan terhadap basis pertahanan ISIS sejak dimulainya gempuran tahun ini. Dua pekan lalu, sejumlah roket telah mendarat di kota.
"Ada ketakutan, frustasi dan kegelisahan di Kilis," ucap Dekker. "Saya pikir pemerintah Turki sedang mengirimkan pesan kepada penduduk Kilik dengan operasi ini, bahwa mereka sedang melakukan sesuatu untuk menghentikan ulah ISIS."
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN