TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Inggris dari Partai Buruh, Sadiq Khan, dipastikan terpilih menjadi Wali Kota London, Inggris, pada Jumat, 6 Mei 2016. Perjalanan karier politik seorang Khan tidaklah mudah. Apalagi ia bukan keturunan Inggris, dan seorang muslim yang merupakan kelompok minoritas.
Khan adalah anak kelima dari delapan bersaudara. Ia hanyalah anak seorang sopir bus berdarah Pakistan yang menjadi imigran di London.
Baca Juga:
Sejak usia 27 tahun, ayah dua anak ini pernah menjadi kuasa hukum kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia. Khan pernah memimpin lembaga masyarakat 'Liberty' dan terpilih menjadi anggota parlemen di Tooting pada 2005.
Sebelum terpilih menjadi Wali Kota London, Khan pernah menjabat sebagai Menteri Transportasi pada tahun terakhir pemerintah Perdana Menteri Gordon Brown.
Dalam kampanyenya, Khan berjanji akan menyelesaikan krisis perumahan bagi warga London.
Selain itu, ia berjanji membekukan tarif transportasi umum selama empat tahun ke depan.
Ia juga berencana membuat Jalan Oxford menjadi jalan pedestrian atau jalur pejalan kaki. Khan juga berjanji akan mengembalikan kualitas udara di Ibu Kota Inggris tersebut pada taraf aman.
Sadiq Khan unggul dari lawannya dengan perolehan suara 1.310.143 suara atau sekitar 57 persen. Sementara lawannya yang berasal dari Partai Konservatif, Zac Goldsmith, berada di posisi kedua dengan perolehan 994,614 suara atau 43 persen.
Khan akan menggantikan wali kota sebelumnya yang dijabat Boris Johnson yang pernah berkunjung ke Indonesia.
BBC.COM | THE GUARDIAN | LARISSA