TEMPO.CO, Kairo - Kepala Pelayanan Informasi Mesir (SIS) Salah Abdel Sadeq mengeluarkan pernyataan yang tidak biasa tentang penyebab kekerasan dan radikalisme meluas di Timur Tengah.
Saat berpidato di Universitas Kairo, Mesir, pada Selasa, 3 Mei 2016, Sadeq menuding film serial animasi Tom and Jerry dan video game sebagai salah satu penyebab kekerasan dan radikalisme meluas di dunia Arab.
"Bahkan, ketika kekerasan digambarkan dengan cara yang lucu dan menggelikan, bisa mempengaruhi pikiran anak-anak muda. Berjam-jam untuk bermain game berbau kekerasan juga salah satu faktor perusak," kata Sadeq, seperti dilansir Al Arabiyah pada 5 Mei 2016.
Berita mengenai kelakuan lucu adegan perseteruan kucing Tom dengan tikus Jerry dalam film serial itu telah tersebar luas dan menjadi viral di Internet.
Para netizen menanggapi hal tersebut dengan komentar yang mengejek pernyataan pejabat terkait.
"Baik, jadi Tom dan Jerry adalah teroris. Keponakan saya suka menonton itu. Jika kami ingin menghentikannya, kita harus memanggil polisi," cuit salah satu netter di Twitter.
Pernyataan Sadeq datang setelah Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi dikritik karena dianggap mengekang kebebasan berekspresi di negaranya. Pada Rabu, 4 Mei 2016, polisi antihuru-hara Mesir mengepung markas serikat jurnalis dan menangkap dua wartawan.
Ketidaksetujuan Sadeq terhadap kartun yang pertama kali ditayangkan pada 1940-an itu bukanlah hal baru di Mesir. Sebelumnya, sebuah situs berita Mesir, Streets, menyalahkan Tom yang terlihat menggunakan senjata, seperti kapak, palu, senjata api, petasan, atau bahan peledak, untuk membunuh musuh bebuyutannya, Jerry.
AL ARABIYAH | YON DEMA