Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Guru Afganistan Bersepeda Edarkan Buku Sekolah

image-gnews
Instruktur dari Skateistan mengajari anak-anak bermain skateboard di sebuah sekolah di Kabul, Afganistan. Hampir 40% anak-anak Afganistan yang mengikuti program Skateistan merupakan perempuan. buzzfeed.com
Instruktur dari Skateistan mengajari anak-anak bermain skateboard di sebuah sekolah di Kabul, Afganistan. Hampir 40% anak-anak Afganistan yang mengikuti program Skateistan merupakan perempuan. buzzfeed.com
Iklan

TEMPO.CO, Kabul - Negeri itu telah tercabik-cabik oleh perang mengakibatkan anak usia sekolah kesulitan memperoleh buku-buku berkwalitas. Namun kondisi itu tak membuat  seorang guru di Afganistan, Saber Hossenini, berdiam diri.

Dia memiliki  ide cemerlang, tetap mengajar anak-anak di Kota Bamiyan, Afganistan tengah, dengan medatangi murid-murid sekolah itu dengan sepeda sebagai perpusatakaan bergerak di desa-desa terpencil.

"Saya mendapatkan ide ini enam bulan lalu. Saya  berbicara kepada teman-teman sastrawan mengenai ide tesebut, selanjutnya mereka menyumbangkan uang termasuk donasi dari teman-teman mereka di luar negeri. Saya memulai dengan 200 buku cerita untuk anak-anak dan mulai mengendarai sepeda ke desa-desa terpencil di di Provinsi Bamiyan. Setelah itu saya merekrut relawan dan sekarang saya didukung 20 relawan. Kami berhasil mengumulkan sekitar 6.000 buku, hampir semuanya buku-buku impor dari Iran."

Hosseini mengungkapkan, dia memilih menggunakan sepeda sebagai proyek perpusatakaan bergerak dengan sejumlah alasan. Banyak relawan yang tidak memiliki kendaraan sedangkan desa-desa di provinsinya hanya bisa dijangkau dengan sepeda.

Namun ada juga alasan lain yang memiliki makna lain, "Taliban menggunakan sepeda sebagai aalat serangan bom, sehingga saya menginginkan mengganti kekerasan dengan kebudayaan," ucapnya kepada The Observers.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saber mengganduli sepedanya dengan berbagai buku setiap pekan dan mengendarinya menuju desa-desa terpencil, yang hampir seluruhnya tidak memiliki sekolah. "Banyak aanak di sini yang usianya cukup untuk duduk di keelas tiga atau empat," katanya kepada Business Insider. "Namun kenyataannya, mereka tidak bisa membaca atau menulis. Kejadian ini tidak boleh didiamkan."

Dalam perjalannya keliling desa, Saber meletakkan buku-buku koleksinya di belakang samping kiri kanan sepeda untuk disampaikan kepada anak-anak yang dikunjungi pada pekan depan.

"Kami bekerja seperti perpusatakaan singkat, setiap pekan kami membawa buku baru untuk anak-anak sedangkan yang lama dikembalikan untuk dibagikan ke desa lain. Beberapa orang tua meminjamkan bukunya. Pada awalnya saya membagikan buku yang ringan namun aanak-anak yang usisanya lebuh tua dan sanggup membaca menginginkan buku-bulu lebih serius, misalnya bbukutulisa Victor Hugo, jack London, Antoine de Saint-Exupery, Samad Behrangi, dan Ferdowsi."

ODDITY CENTRAL | CHOIRUL AMINUDDIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

26 Agustus 2017

Pasukan kepolisian Afghanistan berusaha menolong seorang anak kecil usai terjadinya aksi bom bunuh diri dan bentrokan antara pasukan Afghanistan dan gerilyawan di sebuah masjid Muslim Syiah di Kabul, Afghanistan, 25 Agustus 2017. Serangan tersebut terjadi saat jamaah menjalankan ibadah shalat subuh. REUTERS
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.


Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

22 Agustus 2017

Ekspresi Presiden AS, Donald Trump saat menjawab pertanyaan media saat berada di pesawat kenegaraan Air Force One dalam perjalanannya menuju Palm Beach, beberapa jam sebelum memerintahkan serangan ke Suriah, 6 April 2017. AP Photo
Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

Donald Trump memastikan akan menambah jumlah tentara Amerika Serikat ke Afganistan dalam pidato pada Senin malam


Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

26 Juli 2017

Senjata Taliban yang diduga dipasok oleh Rusia. Cnn.com
Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

Rusia diduga kuat menjadi pemasok senjata canggih bagi gerilyawan Taliban di Afghanistan


Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

28 Mei 2017

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

Semua korban akibat bom bunuh diri di Afganistan dilarikan ke rumah sakit terdekat.


Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

8 Mei 2017

Abdul Hasib, pemimpin ISIS. twitter.com
Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

Pemimpin ISIS Afganistan Abdul Hasib, tewas dalam sebuah operasi pasukan koalisi AS dan Afganistan


ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

3 Mei 2017

Pasukan keamanan Afghanistan menyisir lokasi serangan bom di Kabul, Afganistan, 3 Mei 2017. Serangan bom bunuh diri di dekat gedung Kedubes AS ini  menewaskan 8 warga sipil dan 3 tentara AS. REUTERS/Omar Sobhani
ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

Setidaknya delapan warga sipil Afganistan tewas dan 22 korban lainnya luka-luka, termasuk tiga anggota militer Amerika Serikat.


Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

3 Mei 2017

Ledakan yang terjadi dekat iring-iringan kendaraan militer NATO di Kabul, Afganistan, 3 Mei 2017. Twitter.com
Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

Ledakan hebat menghantam Kabul, ibu kota Afganistan dan menewaskan beberapa


Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

25 April 2017

Milisi Taliban membawa senjata berat saat berjaga berjaga-jaga ketika pemimpin senior Taliban Mullah Abdul Manan Niazi, memberikan pidato kepada pejuang, di distrik Shindand Afghanistan, 27 Mei 2016. AP/Allauddin Khan
Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

Serangan Taliban yang menewaskan delapan polisi Afganistan bersamaan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis ke Afganistan.


Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

23 April 2017

Anggota Tentara Nasional Afganistan menghadiri upacara wisuda kelulusan di Akademi Militer Afganistan di Kabul, Afganistan, 24 Januari 2016. AP/Rahmat Gul
Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

Serangan Taliban ke markas militer Afghanistan mengagetkan para prajurit. Mereka bingung dan sempat dilarang menembak. Berikut kronologis.


Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

22 April 2017

Ilustrasi. zimbio.com
Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

Milisi Taliban menyerang markas tentara Afganistan di provinsi Balkh saat sembahyang Jumat, 140 prajurit Afganistan tewas dan 160 orang terluka.