TEMPO.CO, Ankara - Ribuan pengungsi Suriah bersorak menyambut kedatangan Kanselir Jerman Angela Merkel ketika berkunjung ke sebuah kamp imigran di perbatasan Turki.
“Selamat datang ke Turki, negara paling banyak menerima pengungsi”, demikian tulisan di sebuah spanduk berukuran raksasa yang digantung di pintu masuk ke Kem Nizip 2. Kamp ini memiliki 5.000 penduduk, dengan hampir 2.000 di antaranya anak-anak.
Angela, yang disambut layaknya pahlawan, juga menyempatkan diri mengambil foto bersama anak-anak di kamp itu, selain menemui kepala penduduk dan melihat hunian pengungsi.
Kunjungan itu bertepatan dengan usahanya mempromosikan kesepakatan senilai triliunan rupiah untuk mengirim pulang imigran di Yunani ke Turki.
Baca Juga: Gadis-gadis Pengungsi Suriah Jadi Korban Perbudakan Seks
Dalam kunjungan tersebut, Kanselir Jerman bergabung dengan para pemimpin Uni Eropa, seperti Kepala Dewan Eropa Donald Tusk dan Komisioner Wakil Presiden Eropa Frans Timmermans.
Para pemimpin Eropa tertarik menunjukkan bagaimana dana tersebut dapat membantu Turki memperbaiki kondisi 2,7 juta pengungsi yang mayoritas hidup dalam kemiskinan.
Perjanjian itu, bagaimanapun, telah dikritik kelompok hak asasi manusia, lembaga pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan segelintir pemimpin Eropa.
Dalam krisis migrasi Eropa tahun lalu, Angela membuka pintu bagi lebih dari sejuta pengungsi dan pencari suaka ke negaranya.
CNN | DAILY MAIL | GUARDIAN | YON DEMA