TEMPO.CO, Hanover - Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Senin, 25 April 2016, mengumumkan rencananya mengirimkan 250 bala tentara ke Suriah untuk berperang melawan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Pengerahan pasukan AS ke Suriah itu akan ditingkatkan hingga 300 serdadu untuk mempertajam akselerasi melawan ISIS dan menambah kepercayaan kemampuan militer AS yang berperang di wilayah Suriah dan Irak melawan kelompok garis keras.
Obama akan mengumumkan keputusannya dalam sebuah pidato di Hanover, Jerman, pada pukul 09.25 GMT. Di kota tersebut, Obama telah mendiskusikan krisis di Suriah dengan Kanselir Jerman Angela Markel pada Ahad, 24 April 2016.
ISIS telah menguasai Kota Mosul di Irak dan Raqqa di Suriah serta meningkatkan ancaman serangan ke berbagai negara di dunia. Salah satu serangan yang diklaim dilancarkan ISIS adalah di Paris pada November 2015 dan Brussels pada Maret 2016.
Sebelumnya, Obama menolak menempatkan pasukan AS di Suriah, negeri yang terkoyak perang saudara selama lima tahun yang mengakibatkan 250 ribu orang tewas. Melihat kondisi demikian, AS akhirnya mengirimkan 50 pasukan khusus yang bertugas dalam misi kontraterorisme, bukan sebagai pasukan tempur di garis depan.
AL-ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN