TEMPO.CO, Victoria - Maggie, anjing tertua di dunia, akhirnya mati di Australia di usia ke-30 tahun—setara dengan 133 tahun usia manusia.
Maggie adalah hewan peliharaan seorang petani dari Victoria bernama Brian McLaren. McLaren mengatakan kepada sebuah koran lokal bahwa Maggie mati pada Minggu malam, 17 April 2016, waktu setempat.
"Dia berusia 30 tahun. Dia masih dalam keadaan baik pekan lalu. Maggie berjalan dari tempat pembuatan keju ke kantor, menggeram pada kucing, dan semua hal semacam itu," kata McLaren seperti dikutip dari laman INews.co.uk.
"Kondisinya memang menurun dalam dua hari terakhir. Dan saya mengatakan kemarin pagi ketika saya pulang untuk makan siang: Waktunya tidak lama lagi."
McLaren mengatakan, seperti dikutip dari ABC, Maggie mati dengan damai, dengan meringkuk di tempat tidurnya.
"Saya sedih, tapi saya senang dia pergi dengan cara seharusnya," ujarnya.
Maggie sempat bekerja di peternakan sapi sampai sekitar 12 tahun yang lalu, sebelum lebih banyak menghabiskan waktu menemani tuannya.
"Dia tidak dimanjakan, tapi dia diperlakukan dengan baik. Dia selalu mendapatkan susu. Maggie sangat suka susu," kata McLaren. "Dia suka mengejar sepeda motor. Dia ingin berlari di sepanjang sampingnya, semakin cepat Anda pergi, semakin cepat ia akan berlari.”
INews melaporkan usia resmi Maggie tidak diketahui secara pasti setelah McLaren kehilangan dokumen saat hewan itu masih muda.
Tapi McLaren mengatakan dia ingat membeli Maggie ketika anaknya berusia 4 tahun. Anaknya kini berusia 34 tahun.
Karena usianya yang sangat tua, pada masa akhir hidupnya, Maggie menjadi tuli dan memiliki penglihatan yang buruk.
Menurut Guinness World Records, usia tertua yang tercatat untuk seekor anjing adalah 29 tahun 5 bulan, juga berasal dari Australia, bernama Bluey.
INEWS.CO.UK | ABC.NET.AU | MECHOS DE LAROCHA
