TEMPO.CO, Jakarta - Dua serpihan logam yang ditemukan di pantai Mozambik hampir dipastikan bagian dari pesawat Malaysia Airlines nomor penerbangan 370, yang hilang pada 8 Maret 2014. Konfirmasi ini diungkapkan Biro Keselamatan Transportasi Australia saat merilis laporan pemeriksaan teknis penemuan dua puing itu, Rabu, 20 April 2016.
Menteri Transportasi Australia Darren Chester menjelaskan, kata-kata dan angka yang ada dalam serpihan itu sepenuhnya cocok dengan huruf yang dipakai maskapai milik pemerintah Malaysia tersebut. Kata “No Step”, yang tertulis di serpihan, menggunakan huruf yang konsisten dipakai Malaysia Airlines.
Dua serpihan pesawat yang ditemukan adalah sayap dan stabilizer horizontal. “Bagian pertama yang ditemukan merupakan sayap. Hampir dipastikan dari pesawat Malaysia Airlines, pesawat Boeing 77, terdaftar sebagai 9M-MRO," ujar petugas Biro Keselamatan Transportasi.
Potongan pertama itu ditemukan pada 27 Desember 2015. Bagian kedua serpihan ditemukan pada 27 Februari 2016 sekitar 220 kilometer dari tempat serpihan logam pertama ditemukan.
“Saya menyambut baik hasil laporan teknis yang dirilis Biro Keselamatan Transportasi Australia. Laporan tersebut mengkonfirmasikan puing-puing ini hampir dipastikan berasal dari MH 370,” kata Chester.
Chester berterima kasih kepada tim dari Biro Keselamatan, Geoscience Australia, dan Universitas Nasional Australia karena telah bekerja keras. Pencarian pesawat yang hilang ini akan terus dilakukan. Tim yang dikerahkan akan mencari hingga jarak 20 ribu kilometer persegi.
Pesawat Boeing 77 milik Malaysia Airlines hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Pesawat ini membawa 239 penumpang dari berbagai negara.
CNN | GLOBALTIMES | SHELA KUSUMANINGTYAS (MAGANG) | UNTUNG