TEMPO.CO, Queensland - Seorang wanita transgender mengungkapkan fakta bahwa dia telah diperkosa lebih dari 2.000 kali. Wanita yang dikenal sebagai Mary ini merinci praktek mengerikan tersebut selama berada di penjara pria Boggo di Brisbane, Queensland, pada 1990-an. Mary menghabiskan hidupnya sekitar empat tahun di penjara karena mencuri mobil.
"Itu pemerkosaan. Ya, saya dicambuk dan dipukul. Saya tahu saya harus menjalaninya untuk bertahan hidup. Tapi hidup saya pada dasarnya untuk kesenangan tahanan lain," kata Mary, seperti dilansir laman Daily Mail, Senin, 18 April 2016.
Mary juga berbicara tentang praktek pelecehan yang ia terima saat pertama kali tiba di penjara, yakni ketika ia diharuskan telanjang karena menjalani pemeriksaan menyeluruh. Karena itulah, tahanan lain tahu Mary seorang transgender hanya beberapa menit setelah dia berada di selnya.
Mary mencoba melarikan diri tiga kali. Mary mengaku melakukannya untuk menghindari pemerkosaan.
Mary pun mengisahkan tentang narapidana transgender lain yang bunuh diri setelah melanggar hukuman pembebasan bersyarat dan dijatuhi hukuman kembali ke penjara tersebut.
Rasa sakit dari apa yang Mary derita tetap tinggal bersamanya, bahkan setelah meninggalkan penjara. Mary mengatakan belum mampu menjalani kehidupan normal.
"Kami adalah manusia, dan sebagian besar dari kami dilahirkan dengan cara ini. Kami hanya ingin menjalani hidup kami. Tapi kami diejek masyarakat karena memiliki keberanian menjadi diri kami sendiri," tutur Mary.
DAILY MAIL | MECHOS DE LAROCHA