Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Serangan di Ethiopia, 200 Tewas dan 100 Anak Hilang

image-gnews
Penari tradisional tampil memeriahkan Festival Nasionalisme dan Kebangsaan di Gambela, Ethiopia, 9 Desember 2015. Festival ini dirayakan untuk memperingati kebebasan bangsa Ethiopia dari rezim militer. REUTERS/Tiksa Negeri
Penari tradisional tampil memeriahkan Festival Nasionalisme dan Kebangsaan di Gambela, Ethiopia, 9 Desember 2015. Festival ini dirayakan untuk memperingati kebebasan bangsa Ethiopia dari rezim militer. REUTERS/Tiksa Negeri
Iklan

TEMPO.CO, Addis Ababa - Jumlah korban tewas akibat serbuan para penyerang dari Sudan Selatan di Ethiopia barat, menurut pejabat keamanan, mencapai 208 orang. Juru bicara pemerintah, Getachew Reda, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa 75 orang cedera akibat serangan tersebut. "Sedangkan seratus anak hilang diculik," ucap Getachew Reda, Ahad petang, 17 April 2016, waktu setempat.

Dia menjelaskan, di antara korban tewas adalah perempuan dan anak-anak. Para penyerang juga mencuri 2.000 hewan ternak milik penduduk setempat. "Angkatan bersenjata Ethiopia telah mengambil langkah penting. Mereka sedang mendekati lokasi penyerang," ujarnya.

Serangan oleh milisi dari Sudan Selatan itu berlangsung pada Jumat, 15 April 2016, di kawasan Gambela. Daerah ini menjadi hunian sementara para pengungsi warga Sudan Selatan akibat konflik di negeri itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, Getachew Reda menuturkan kepada Al Jazeera bahwa pasukan Ethiopia telah membunuh 60 penyerang dan melakukan penumpasan di wilayah perbatasan Sudan Selatan guna mengejar mereka bila diperlukan.

AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Koshe, Kota Sampah Tragis di Ethiopia Sejak 1964

17 Maret 2017

Tumpukan sampah yang longsor menimbun rumah warga di luar kota Addis Ababa< ethiopia, 11 Maret 2017. bbc.co.uk
Koshe, Kota Sampah Tragis di Ethiopia Sejak 1964

Bencana bukit sampah pada Sabtu, 11 Maret 2017, yang menewaskan 113 orang membuat pemerintah berpikir ulang mengenai relokasi TPA Koshe.


Bencana Bukit Sampah, Ethiopia Berkabung Tiga Hari

16 Maret 2017

Polisi dan petugas penyelamat mengerahkan excavator untuk menggali korban di antara tumpukan sampah yang longsor di pemukiman kumuh di Koshe, pembuangan sampah di ibukota Addis Ababa, Ethiopia, 13 Maret 2017. REUTERS/Tiksa Negeri
Bencana Bukit Sampah, Ethiopia Berkabung Tiga Hari

Pejabat pemerintahan kota tidak bisa menyebutkan berapa jumlah orang yang berada di lokasi ketika bencana itu terjadi.


Longsor Sampah di Ethiopia Tewaskan 113 Orang  

16 Maret 2017

Polisi dan petugas penyelamat mengerahkan excavator untuk menggali korban di antara tumpukan sampah yang longsor di pemukiman kumuh di Koshe, pembuangan sampah di ibukota Addis Ababa, Ethiopia, 13 Maret 2017. REUTERS/Tiksa Negeri
Longsor Sampah di Ethiopia Tewaskan 113 Orang  

Pemerintah Ethiopia berusaha menutup tempat pembuangan sampah ini tahun lalu dan memindahkannya ke tempat baru.


Protes Berkepanjangan, Ethiopia Kondisi Darurat  

10 Oktober 2016

Aparat keamanan melespakn tembakan gas air mata guna membubar demonstran yang semakin ricuh saat berlangsungnya Festival Irreecha di kota Bishoftu, wilayah Oromia, Ethiopia, 2 Oktober 2016. REUTERS
Protes Berkepanjangan, Ethiopia Kondisi Darurat  

Itu merupakan status darurat pertama sejak partai penguasa saat ini memenangi pemilu seperempat abad lalu.


Rusuh di Ethiopia, Puluhan Orang Tewas  

9 Agustus 2016

Penari tradisional tampil memeriahkan Festival Nasionalisme dan Kebangsaan di Gambela, Ethiopia, 9 Desember 2015. Festival ini dirayakan untuk memperingati kebebasan bangsa Ethiopia dari rezim militer. REUTERS/Tiksa Negeri
Rusuh di Ethiopia, Puluhan Orang Tewas  

Jumlah korban tewas rusuh di Ethiopia mencapai 97 orang dengan rincian 67 orang tewas di Oromia dan 30 lainnya di Amhara ketika mereka berunjuk rasa.


Banjir dan Tanah Longsor di Ethiopia, 100 Orang Tewas

20 Mei 2016

Pemandangan eksotis di tengah gurun Ethiopia bernama, Dallol Volcano. Dallol merupakan tempat terpanas di dunia dengan suhu mencapai 41,1 derajat celcius dengan pemandangan yang mengagumkan. dailymail.co.uk
Banjir dan Tanah Longsor di Ethiopia, 100 Orang Tewas

Sekitar seratus orang tewas akibat hantaman banjir dan tanah longsor di Ethiopia yang berlangsung sejak bulan lalu.


Memburu Penculik, Tentara Ethiopia Masuk Sudan  

22 April 2016

Penari tradisional tampil memeriahkan Festival Nasionalisme dan Kebangsaan di Gambela, Ethiopia, 9 Desember 2015. Festival ini dirayakan untuk memperingati kebebasan bangsa Ethiopia dari rezim militer. REUTERS/Tiksa Negeri
Memburu Penculik, Tentara Ethiopia Masuk Sudan  

Jumlah anak-anak yang diculik antara 102 dan 125 orang.


Ethiopia Berkabung, 200 Orang Tewas Dibantai  

20 April 2016

Penari tradisional tampil memeriahkan Festival Nasionalisme dan Kebangsaan di Gambela, Ethiopia, 9 Desember 2015. Festival ini dirayakan untuk memperingati kebebasan bangsa Ethiopia dari rezim militer. REUTERS/Tiksa Negeri
Ethiopia Berkabung, 200 Orang Tewas Dibantai  

Selain itu, sejumlah laporan menyebutkan, 108 anak hilang. Mereka diduga diculik oleh pria bersenjata.


8,2 Juta Penduduk Ethiopia Terancam Kelaparan  

15 Oktober 2015

Seorang nelayan Dassanach beristirahat saat menjemur ikan hasil tangkapannya di Danau Turkana, Kenya, 19 September 2014. Wilayah perbatasan Kenya-Ethiopia ini merupakan tempat tinggalnya para nelayan. REUTERS
8,2 Juta Penduduk Ethiopia Terancam Kelaparan  

Pemerintah Ethiopia menyerukan bantuan internasional untuk membantu memberikan makan kepada 8,2 juta warganya.


Menjelang Kunjungan Obama, Ethiopia Bebaskan Lima Jurnalis  

9 Juli 2015

Kerabat Barack Obama yang berada di Kogelo, Kenya bergembira saat diumumkannya kemenangan Barack Obama dalam Pilpres AS. FOTO: AP Photo/Matt Dunham
Menjelang Kunjungan Obama, Ethiopia Bebaskan Lima Jurnalis  

Komite Perlindungan Jurnalis mencatat 12 wartawan ditahan dengan tuduhan melakukan terorisme.