TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir memastikan bahwa dana kontroversial yang dikirimkan ke rekening Perdana Menteri Malaysia Tun Najib Razak murni sumbangan dan berasal dari kerajaan Timur Tengah.
Sebagaimana diketahui, keberadaan dana sebesar US$ 533 juta—beberapa media menyebutkan US$ 667 juta—di rekening bank pribadi Najib telah menyebabkan Perdana Menteri Malaysia itu dituduh terlibat skandal korupsi dana investasi negara 1Malaysia Pengembangan Berhad (1MDB).
Pernyataan Al-Jubeir ini ikut membantah tuduhan korupsi terhadap Najib. "Kami menyadari sumbangan dan itu murni sumbangan, tanpa mengharapkan imbalan apa pun. Kami juga menyadari sepenuhnya Jaksa Agung Malaysia telah menyelidiki secara menyeluruh masalah ini dan tidak menemukan kesalahan," kata Al-Jubeir, seperti dikutip dari Asian Correspondent. "Jadi, sejauh yang kami amati, masalah ini ditutup."
Pada Januari lalu, Jaksa Agung Malaysia Mohamed Apandi Ali menemukan Najib tidak bersalah atas dugaan penyimpangan apa pun terkait dengan 1MDB. Ali mengatakan penyelidikan menemukan bahwa uang US$ 533 juta tetap utuh dan, dari jumlah itu, US$ 521 juta telah dikembalikan kepada penyumbang.
Bulan lalu, Australian Broadcasting Corporation (ABC) meluncurkan bukti transaksi ihwal sumbangan US$ 375 juta untuk Najib. Uang itu ditemukan berasal dari Pangeran Saud Abdulaziz Al-Saud, yang menggambarkan sumbangan tersebut sebagai kontribusinya bagi perkembangan Islam kepada dunia.
"Anda harus memiliki kebijaksanaan mutlak untuk menentukan bagaimana sumbangan akan dimanfaatkan," tulis bukti berupa surat itu.
Kantor Najib kemudian menunjuk surat itu sebagai bukti bahwa Perdana Menteri memang menerima sumbangan dan tidak bersalah dari tuduhan bahwa ia telah menggelapkan uang negara seperti yang diklaim lawan-lawannya.
ASIAN CORRESPONDENT | MECHOS DE LAROCHA