TEMPO.CO, Tokyo - Sedikitnya sembilan orang tewas dan hampir 1.000 terluka setelah gempa kuat melanda barat daya Jepang pada Kamis, 14 April 2016 pukul 09.30 malam waktu setempat. Gempa dengan kekuatan 6 skala Richter tersebut merobohkan rumah-rumah dan memutus aliran listrik. Namun pemerintah memastikan tidak ada masalah pada pembangkit nuklir di daerah tersebut.
Sampai Jumat pagi waktu setempat, 15 April 2016, seperti dikutip Reuters, gempa susulan yang kuat masih terus mengguncang daerah sekitar Kota Kumamoto. Lebih dari 44 ribu orang diungsikan ke sekolah-sekolah dan pusat-pusat komunitas. Beberapa warga terpaksa bermalam di luar rumah setelah guncangan pertama terjadi. Guncangan tersebut menyebabkan ruas jalan retak, beberapa rumah hancur, dan ubin jatuh dari atap Kumamoto Castle di pusat kota.
“Kami berhasil meringkuk dalam ruang. Itu sebabnya kami berhasil selamat,” kata seorang pria kepada televisi nasional NHK. “Rumah kami hancur, tapi kami semua aman, itulah yang terpenting.”
Lebih dari 3.000 tentara, polisi, dan petugas pemadam kebakaran dari seluruh daerah di Jepang dikerahkan. Bahkan Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan akan mengirim lebih banyak lagi personel jika diperlukan. “Kami akan melakukan segala upaya untuk memastikan keselamatan warga,” katanya.
Sebagian besar korban berasal dari Mashiki, sebuah kota dengan jumlah penduduk sekitar 34 ribu orang, yang berlokasi di dekat pusat gempa. Di daerah tersebut dilaporkan beberapa rumah dan apartemen mengalami kerusakan parah.
“Saya ingin pulang, tapi kami tidak bisa melakukan apa-apa," kata seorang anak laki-laki di sebuah pusat evakuasi kepada stasiun televisi TBS.
Layanan kereta supercepat Shinkansen di Kyushu juga dilaporkan dihentikan setelah satu kereta tergelincir. Beberapa jalan raya ditutup karena adanya retakan.
Kyushu Electric Power Co Inc juga mengatakan aliran listrik untuk sekitar 12.300 rumah tangga terpaksa diputus pada pukul 09.00 waktu setempat. Meski demikian, Nuclear Regulation Authority mengatakan tidak ada masalah di tiga pembangkit nuklir di pulau Kyushu dan dekat Shikoku.
Pasca-gempa, beberapa perusahaan juga menghentikan sementara aktivitas mereka. Juru bicara perusahaan Honda Motor Co mengatakan kegiatan produksi pada pabrik sepeda motor di dekat Kumamoto tersebut ditangguhkan. Sony Corp, Mitsubishi Electric Corp, dan produsen ban Bridgestone Corp juga menghentikan operasi di pabrik mereka untuk sementara.
Sebelumnya, Jepang juga pernah dilanda gempa dengan skala yang lebih besar pada 2011 dan menewaskan sedikitnya 20 ribu orang. Saat itu gempa memicu tsunami besar serta mengakibatkan kebocoran nuklir di Fukushima. Meskipun intensitas gempa yang terjadi Kamis lalu hampir sama dengan yang terjadi pada Maret 2011, tidak adanya tsunami dan kode bangunan yang ketat di Jepang membantu meminimalisasi korban.
REUTERS | SELFY MOMONGAN