TEMPO.CO, Jerman - Seorang mantan perawat Jerman divonis hukuman seumur hidup karena terlibat kasus pembunuhan. Hal ini dikatakan polisi pada Rabu 13 April 2016. Akibat pemberian obat yang over dosis, 24 pasien tewas di tangan perawat yang diidentifikasikan bernama Niels, 39 tahun.
Pria berperawakan tinggi dan kekar ini dinyatakan bersalah pada bulan Februari tahun lalu atas kematian dua pasien di sebuah klinik di Delmenhorst, Jerman utara.
Penyidik berencana melakukan penggalian mendalam hingga akhir Mei untuk memeriksa kemungkinan adanya korban lain yang belum terungkap. Polisi secara khusus membentuk komisi forensik Kardio (Cardio) atas kasus perawat yang menggemparkan ini. Polisi mencari 77 pasien yang sempat ditangani Niels. Saat ini polisi juga sedang menunggu hasil tes dari tujuh mayat.
Di pengadilan, ia mengakui telah membunuh hingga 30 pasien lewat obat jantung. Dia menyuntikkan obat kepada sekitar 90 pasien. Setelah itu, ia mencoba menghidupkan kembali pasien-pasien tersebut. Apabila berhasil, ia merasa bahagia dan berlagak layaknya penyelamat. Hal ini ia lakukan sebelum rekan-rekan medisnya datang.
Niels merasa hancur ketika gagal membuat pasien hidup kembali. Kemudian, ia akan bersumpah pada dirinya sendiri untuk mengakhiri permainan mematikan itu. Perawat ini punya obsesi kelewatan untuk menghidupkan pasien.
Para hakim di pengadilan distrik Oldenburg menyimpulkan bahwa Niels punya gairah yang berlebihan dengan meresusitasi pasien. Dia memberi mereka obat secara overdosis yang mematikan sistem kardiovaskular.
Kasus kematian tersebut berlangsung antara tahun 2003 dan 2005. Pada tahun 2005, Niels tertangkap oleh temannya sedang menyuntikkan pasien secara mengerikan di Delmenhorst. Untungnya, pasien tersebut selamat. Pada tahun 2008, ia ditangkap dan dijatuhi hukuman tujuh setengah tahun penjara karena percobaan pembunuhan.
Polisi menyelidiki setidaknya 200 kematian, termasuk di klinik lain tempatnya bekerja di Oldenburg dan Wilhelmshaven. Niels pernah bekerja untuk klinik lain, rumah tua, dan unit gawat darurat.
Jika terbukti bersalah atas kematian pasien lainnya, Niels H akan menjadi salah satu kejadian terburuk setelah perang Jerman yakni pembunuhan berantai.
Selama persidangan, satu dokter senior menggambarkan Niels sebagai petugas medis yang punya semangat menggebu dan memberikan kesan baik terhadap karyawan lainnya.
Dokter memang melihat, bagaimana pun Niels selalu tampak di sekitar pasien yang sedang disadarkan. Ia juga sering membantu dokter junior sesuai prosedur.
BBC | TELEGRAPH | SHELA KUSUMANINGTYAS